Jumat, 21 Maret 2014

karena mama menyiapkanku untuk menjadi baja bukan sebagai bunga

semua orang tua di dunia ini pasti punya mimpi, yap! mimpi yang di gantungkan kepada anak-anaknya, hanya satu sukses. pasti ada senyuman indah yang melebar pada wajahnya itu, bahkan sepanjang hari akan bertengger di wajah itu saat anaknya itu mendapat gelarnya yang sudah menjadi impiannya dari kecil.

aku anak pertama dari dua orang bersaudara, tumbuh diantara banyak lelaki membuatku agak tomboy, katanya begitu.

mama menyiapkanku bukan menjadi bunga tapi menjadi baja.

mama pernah berkata begini, kamu tak boleh cengeng. cewek itu harus kuat. air mata itu menetes saat semua itu tak mampu untuk di keluarkan lagi, atau mungkin semua yang kamu terima sudah membuatmu menyerah dan tak bisa apapa lagi.
menangislah, semua orang di dunia ini pernah menangis tapi jangan sampai kau berlarut-larut tapi tetaplah kembali menjadi srikandi yang kuat.

mama itu hero!
udah ga ngerti lagi berapa banyak aku di terpa masalah dan mama selalu berkata ' buat apa kamu menangis saat orang lain tertawa di atas tangisanmu ? bangkitlah! hidupmu itu indah '

untukmu yang telah tenang disana :') aku tumbuh menjadi gadis impianmu, maaf bila kadang aku harus meneteskan air mata, maaf bila terkadang kau disana juga harus menangis bersamaku.

untukmu yang telah menikmati kehidupan abadi :') aku berdiri disini dengan kakiku sendiri saat kamu harus pergi dan takan kembali lagi.
jujur aku kehilangan arah, aku gundah dan aku uring-uringan saat tak ada seorangpun yang mengertiku seperti hadirmu.

tapi ku yakin satu hal mama takan pernah pergi jauh dariku.

aku punya sesuatu untuk mama :')

ku yakin mama pernah berlari ke atas gunung di belakang rumah
ku yakin mama menarik anak panah dengan sangat kencang
mama melepaskan anak panah yang di gantungkan banyak mimpi dan doa
dan aku jadi burung yang terbang mengikuti angin, sesuka hati kemanapun aku pergi

ku yakin mama tak berdoa pagi, siang dan malam
mama justru mendoakan aku ketika tiap detik berubah menjadi detak
pantas aku tak menjadi bunga, melainkan menjadi besi baja
dan aku baru ingat, semua urusan mama itu hanyalah anak

ku yakin mama tidak suka melihat mataku basah
tapi semoga mama paham, air mata ini bukan karena duka
ini hanya sebentuk rasa haru perempuan saat berpisah
sebab sudahlah biasa mata berkaca di pintu pelabuhan

kuyakin mama adalah perempuan yang kalahkan fajar
sebab ketika cahaya menembus pintu, mama ada disana
jadi siapa itu mama ? malaikatkah atau perempuan biasa ?
aku paham sekarang, perempuan dengan senja itu ternyata mama

kuyakin mama adalah perempuan yang mengalahkan indahnya pelangi
sebab cintanya tulus mengalahkan pelangi
betapa bangganya aku memanggilmu mama

kuyakin mama adalah tangan kanan Tuhan
lembut tangannya ketika memelukku dan menciumi keningku
kurasakan hangatnya belaian surga yang tak ingin ku pergi jauh dan lama dari pelukan itu

kuyakin mama adalah titisan dewi
hati yang lembut yang selalu bisa membuat aku nyaman 

kuyakin mama kini sedang tapaki tangga-tangga cahaya
Dia membaawa puluhan bunga anggrek yang sedang berbunga
menapaki tangga itu dengan senyuman menuju Sang Bapa yang menunggunya

kuyakin suatu hal tentang kehidupan abadi
Di rumah Bapa-Ku, ada banyak tempat, dan satu tempat itu menjadi milik mamaku

istirahat dengan tenang kekasih hati, aku disini melanjutkan semua tugasmu. aku mencintaimu selalu dan senantiasa mencintai langit dan mengagumi senja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar