Satu untuk selamanya. Itu yang terlintas dipikiranku saat ini.
Bertahan dan mencoba untuk setia pada satu pasangan, menikmati hari dan belajar untuk mensyukuri anugerah yang di berikan Tuhan.
Terkadang sesuatu yang kita inginkan itu tak pernah sejalan dengan kenyataan, tapi percayalah itu semua akan indah jika kamu menikmati semuanya, tanpa ada perbandingan dan keluh kesah.
Hidup ini terlalu singkat untuk menunggu, maka salah satu jalannya adalah mencoba menerima dan menikmati semua skenario ini.
Kata orang-orang baru mungkin terlihat lebih menarik, lebih baru, lebih lucu, lebih membuat kita bersemangat. Tapi apakah pada akhirnya pasti lebih baik daripada pasangan kita yang sekarang? Jangan tergoda karena rumput tetangga lebih hijau, ingat kalau hujan turun nanti sama beceknya.
Jatuh cinta itu mudah. Tapi untuk mempertahankan cinta, untuk mengerti bahwa kebosanan adalah salah satu ciri kestabilan hubungan, untuk sadar betapa kekanak-kanakannya menyudahi sebuah hubungan hanya karena bisan, butuh sebuah pribadi yang dewasa dan berani berkomitmen.
Bukan layaknya FTV yang selalu penuh keindahan, ini realita bukan drama. Jika anda mau berdrama maka pergilah ke kelas theater karena disini adalah tempat bagi mereka yang mau berkomitmen.
Terima saja bahwa sebelum kamu, dia yang kamu cintai pernah mempertahankan hati yang lain hingga mati-matian. Terima saja bahwa tubuh yang kamu peluk hingga tak ingin kamu lepaskan, pernah memeluk orang lain hingga tak ingin dipisahkan. Terima saja bahwa sebelum kita, pernah ada sosok lain yang lebih penting. Tapi terima juga perjuangannya, bagaimana menjadikan kamu satu-satunya, yang bukan pertama tapi pemberhentian terakhir hingga tidak ada tempat bagi yang lain.
Kalau mengikuti trend sekarang maka saya mendefenisikan setia itu bukan tentang fisik yang selalu bersama, bukan tentang profil picture di semua social media selalu berdua, bukan tentang pasang nama pasangan di semua akun sosial media tapi setia itu hatinya milik siapa.
Setiamu akan berakhir dengan sebuah kebahagiaan, percaya itu. Percaya saja kalau rumputmu akan hijau pada waktunya, tergantung kamu mau merawatnya atau tidak. Semua yang ada di dunia ini sudah dengan bagiannya, kenyataan tak pernah berjalan berdampingan dengan mimpi tapi mereka saling bertolak belakang.
Nikmati setiap proses yang ada, mencoba menerima lalu tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar