Rabu, 24 September 2014

monolog

" aku egois, aku minta maaf. jangan kau buat aku begini. aku tau aku salah, aku minta maaf "

" aku cemburu, melihat semua ini aku iri dengan mereka. menebar semua keromantisan di depan aku. dan aku muak dengan semua itu karena aku harus menunggu hingga suatu saat aku akan menikmati masa itu dan sambil menunggu aku bermain bersama khayalku. berharap akan ada seseorang yang datang 'bak pangeran berkuda yang gagah perkasa berhenti di hadapanku lalu mengajakku berkuda, menikmati indahnya dunia ini. "

" tidak. aku yang salah. bukan kamu, aku yang menjadi penyebab semua yang terjadi ini. "

" bolehkah aku mendapatkan maaf itu ? "

" oke ku rasa itu tidak akan. maka mari pergi dan menata hidup kembali agar normal seperti sedia kala "

" jomblo. lalu kenapa ? bukan masalah besar untukku ini. hanya masalah kesiapan hati untuk merelakan atau menguburkan kisah yang pernah ada. bukannya semua hal itu berawal dari kesendirian ? sampai suatu saat sang Maha Kuasa mendakdirkan semua yang terjadi padaku sekarang berubah "

" move on. haha iya move on. suatu pekerjaan yang susah. bagaimana kalau kamu selalu bersama dengannya maka cobalah terima bahwa sekarang tak ada lagi kata kita, itu hanya dulu. semua itu dulu. jadi berpikirlah untuk bangkit dan berdiri. "

" tidak. aku pergi untuk mengharagai semua perjuanganmu dan memilih untuk menyudahi semua ini karena aku sudah melukai dan bahkan tak pernah aku bisa dimaafkan "

" aku kembalikan hatimu. ini. maaf tak seutuh dulu lagi. aku minta maaf. aku pergi "

" tidakkah kau mencoba untuk menahanku ? hahaha bicara apa kamu nak! kamu hanya bermain dengan khayalmu, selalu, kamu terlalu berimajinasi. pergilah mengambil air, basahi mukamu dan bangun dari mimpimu. "

kenapa saat hatimu kacau semuanya akan keluar dengan lancar ? mari melanjutkan!

" lalu berhentilah engkau menangis nasib. "

hingga suatu hari

" hallo apa kabar, kamu baik ? sudah dengan siapa kamu sekarang ? wah sudah lama ternyata kita tak bertemu. bagaimana tentang mereka ? "

iya aku merindukan semua hal ini sedekat ini denganmu lalu ku dapat melepas rindu yang selama ini ada di dalam hati yang ku pendam dan aku luapkan walau hanya aku dan Tuhan yang tau itu apa

ku rindu lebih baik katakan apa adanya, bila memang rindy. ku rindu karena waktu takan berpihak pada perasaan yang merindu "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar