Kamis, 22 November 2018

[Semacam Review Film] ; #2 A Star Is Born


A Star Is Born
Film yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan, soundtracknya terkadang di putar di beberapa cafe tatkala saya mengunjunginya, sekedar untuk meminum kopi. 

Pertama saya kurang terlalu tertarik menonton film ini, beberapa kali ke bioskop tapi tidak menonton film ini. Tapi yang membuat saya suka adalah lagunya, semua lagu-lagunya yang ada di film ini. Terutama I'll never love again yang dinyanyikan oleh lady gaga. Kalau bagi yang belum menonton filmnya akan berpikir seperti saya, mungkin karena ia ditinggal pergi oleh kekasihnya dan tidak pernah ingin untuk jatuh cinta kembali. Pergi disini maksud saya mungkin bersama dengan orang lain. 

Mungkin saya adalah orang yang paling terlambat menonton film ini, dan sejujurnya saya menyesal karena film ini bagus dan saya lagi-lagi merasa seperti punya sesuatu hal dengan film ini. Biasanya saya akan menonton film itu berulang kali jika dia bagus, dan saya tidak pernah bosan menontonnya lagi dan lagi. Tapi tidak dengan film ini, bagi saya pribadi film ini bagus bahkan sebagai film remake ini mungkin yang terbaik, hanya saja saya tidak mau menontonnya karena beberapa hal, mungkin karena saya punya kebiasaan untuk tidur dan membuat cerita sendiri di kepada saya, bisa dari apa saja yang saya alami atau yang membuat saya berkesan hari itu, dan beberapa dari cerita pergantar tidur saya akan ikut terbawa bersama mimpi. Dan untuk yang satu ini saya memilih untuk tidak mencobanya.

Okay
Bagi yang belum tau film A Star Is Born sendiri adalah sebuah film remake dari sebuah film yang berjudul sama yang pertama kali ditayangkan sekitar tahun 1937. Dan beberapa kali diadaptasi dengan empat film berbeda, bahkan sampai ke Bollywood di tahun 2013. Tapi film ini punya temanya sendiri; lebih dekat dengan dunia nyata sekarang. Mungkin ini yang saya tangkap.

Sebut saja La La Land di tahun 2016 atau Begin Again di tahun 2013 yang menyajikan paduan cerita musik dan cinta sebagai penyalurnya, film A Star Is Born punya cerita yang sama. Film ini memberikan sebuah taste cerita tentang seorang penyanyi country terkenal dengan kekasihnya seorang penyanyi yang berbakat yang membuatnya terpesona pada pandangan pertama. Film ini memiliki beberapa lagu yang dibuat sendiri oleh Bradley Cooper dan Lady Gaga, yang menjadi pemeran utama di film ini.



Film ini bercerita tentang seorang perempuan bernama Ally yang diperankan oleh Lady Gaga, yang memiliki bakat dalam bermusik dan seorang song writer yang tidak pernah dilihat oleh industri musik tapi kemudian ditemukan oleh Jackson Maine yang diperankan oleh Bradley Cooper saat dia mendatangi sebuah bar di pinggiran kota, yang ternyata adalah bar untuk para waria, dia dibuat terpukau oleh penampilan Ally yang menyanyikan lagu berbahasa Prancis, La Vie in Rose. Dan begitulah, cinta selalu dimulai dari mata turun ke hati.

Jackson Maine seorang musisi ternama yang berjuang melawan depresinya, mencoba menghentikan semua ketergantungannya terhadap obat-obatan dan alkohol dan mempunyai masalah dengan pendengarannya, seperti menemukan sebagian dari jiwanya yang hilang perlahan di temukan dengan Ally yang berada di depannya, berdiri dan bernyanyi untuknya. Dia menemukan semangatnya dan kenapa ia harus bertahan untuk hidup. Rasanya Jack tidak akan pernah menyesal malam itu mendatangi bar dan bertemu dengan Ally, masa depannya. Masa depan yang bisa menjadi harapannya melantunkan candu menjadi sebuah nada-nada yang penuh cinta dan semangat. Dia bertemu dengan Ally yang berbakat tapi terlalu ragu untuk menunjukannya, Ally lebih memilih untuk menyimpannya untuk diri sendiri, sesekali ia hanya mengadu pada lirik dan nada-nada di kepalanya. Bahwa bersama Ally ia bisa berubah menjadi lebih baik dari sekarang.

Awal cerita ini dimulai dengan hati-hati, dari Jackson Maine bernyanyi di depan ratusan ribu penonton yang dengan setia akan datang di setiap kali manggungnya, hingga pertemuannya dengan Ally yang dimulai dengan hati-hati. Dan setelah itu, ia mengalir begitu saja, mengabadikan perjalanan hidup dan kasah cinta Jack dan Ally. Walaupun kisah mereka tidak dikisahkan secara tajam, tapi perlahan kamu akan dibuat hanyut oleh kisah Jack dan Ally. Mulai dari petemuan di ruang ganti, lalu balutan es di tangan Ally, hingga ciuman pertama Jack yang mendarat di bibir Ally. 

Bradley Cooper memainkan perannya dengan sangat sangat piawai. Ia mampu mengadaptasi kisah seorang musisi yang galau di masa kekinian. Ia mungkin bukan musisi sejati, tapi perannya di film ini layak untuk diacungi jempol. Ia menggambarkan dengan baik bagaimana kehidupan seorang musisi sehingga pesannya dapat. Musisi yang rambutnya gondrong, punya banyak fans, berparas tampan, kecanduan alkohol dan obat-obatan, hingga takut untuk kehilangan cinta sejati. Lalu kemudian, depresi. Sesuatu yang hampir terabaikan dari film ini jika seseorang terlalu terbuai oleh bagusnya alur cerita dan plot-plotnya. Sesuatu hal yang sangat vital di dalam kehidupan, dari dulu sampai sekarang. Kehilangan seorang ayah yang menjadi idolanya menjadi sebuah issue yang membuat kenapa si tokoh Jack ini begitu kecanduan dan semakin membuat dirinya rusak. Dan saat dia menemukan Ally, dia seperti mendapatkan sebuah pertolongan untuk keluar.



A Star Is Born adalah sebuah drama perjalanan. Bukan hanya bagaimana menjadi seorang bintang, tapi bagaimana naik dan turunnya kehidupan seorang bintang. 
Jangan disamakan dengan semua FTV yang pernah anda tonton, perjalanan kisah cinta Ally dan Jack penuh dengan lika-liku dan emosi yang sangat mendalam. Efek yang dihasilkan akan membuat penonton terdecak kagum nan haru, betapa Jack sangat tulus menolong Ally untuk mengembangkan karir musiknya. Di lain pihak, Ally akan membius kalian dengan pengorbanan yang dia lakukan untuk membantu Jack sembuh dari semua kecanduan dan depresinya, termasuk masalah pendengarannya. Mereka saling melengkapi.



Tidak cuma masalah visual yang dihadirkan oleh Cooper sebagai sutradara film ini, tapi telinga kalian juga ikut dimanjakan. Beberapa lagu baru dibuat oleh Lady Gaga dan Bradley Cooper untuk film ini yang berhasil menyihir jutaan umat manusia di bumi ini, salah satunya I'll never love again, Isn't alright?, Shallow dan banyak lagi. Mereka benar-benar bernyanyi, tidak lypsinc Cooper pun kabarnya sampai berlatih vocal untuk mendapatkan hasil yang bagus untuk film ini. Benar-benar totalitas tanpa batas. 
Fyi, Lagu Shallow sampai saat ini, hari ini saya menulis ini masih menduduki puncak tangga lagu di iTunes.

Hidup adalah nada-nada, dari satu nada ke nada yang lain pasti berbeda-beda, namun sebuah harmonisasi nada tetaplah harus dijaga, agar yang mendengarkan tidak teralih begitu saja. Kira-kira begitu yang saya tangkap. Seorang Jackson Maine, sang rockstar, yang terbiasa dengan tepuk tangan dan sorak-sorak wanita kemudian mendapatkan cemooh ketika diketahui dia adalah seorang pecandu alkohol dan obat-obatan. Sampai pada akhirnya, sang rockstar pun menyadari kalau ia harus benar-benar berhenti untuk satu alasan, Ally, cintanya. Nada lainnya pun dibentuk oleh Ally, yang perlahan meniti karir musiknya, dengan jalan yang sebenarnya ia tidak sukai. Di lirik oleh seorang manager yang kemudian membuat namanya meroket tak lantas membuat Ally lupa kepada tanah, ia selalu tau dimana pun ia berada disitu karena Jack, suaminya. 
Berbeda pendapat dengan managernya, berbenturan dengan budaya musik yang kekinian adalah Ally dalam memainkan nada-nadanya. Sampai melahirkan sebuah lirik yang menjadi bagian paling menyakitkan, menurut saya. 
Saat Jack menyadari, kalau selama Ally bersamanya, ia tidak akan bahagia, yang Jack lakukan kepada Ally adalah akan membuatnya terus berada disitu dan tidak pernah akan naik atau turun. Lalu kemudian, entah karena ia terlalu cinta atau menyerah, ia mengakhiri hidupnya untuk melihat yang dicintainya bahagia. Bahagia bersamanya dalam dunia yang berbeda. 
Lirik lagu yang ditulis oleh Jackson Maine untuk Ally kemudian dinyanyikan Ally untuk suaminya di penghormatan terakhir untuk Jackson Maine.

Don't wanna give my heart away
to another stranger 
Don't let another day begin 
won't let the sunlight in
oh, I'll never love again


Petikan nada dan lirik yang menyentuh, menggambarkan sebuah perpisahan yang sangat pilu. Saat cinta sedang diperjuangkan dan kemudian menyerah bukan karena kalah tapi karena mengalah untuk kebahagiaan yang dicinta. Terkadang cinta memang egois tapi tidak selamanya harus berpusat pada cinta, terkadang perlu berpikir sedikit jernih untuk melepasnya pergi untuk terbang bebas dan menemukan kebahagiaan. Tapi terkadang mereka yang pergi tidak pernah tau betapa sakitnya kita yang ditinggalkan.
Lirik lagu ini kemudian terus berputar di dalam kepala saya selama beberapa hari, dan ketakutan saya kembali muncul, saat mungkin saja saya akan ada disituasi yang sama, akan jadi seperti apa saya? sebaiknya jangan diteruskan. Cukup lirik lagu ini menggambarkan candu, cinta dan nada-nada di setiap perjalanan kisah Jack dan Ally.

Dan film ini pantas untuk masuk ke nominasi Oscar.

A Star Is Born. Candu, cinta dan curhatan nada-nada.
Bradley Cooper. Well done.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar