So it's not gonna be easy. It's going to be really hard; we're gonna have to work at this everyday, but I want to do that because I want you. I want all of you. Forever. You and me ... Everyday |
Memulai 30 hari menonton film dengan sebuah film kisah cinta dari hollywood.
The Notebook.
Sebuah cerita manis dari Seabrook, South California. Tentang jatuh cinta pada pandangan pertama. Bertemu di sebuah pasar malam, di sebuah musim panas, cerita ini dimulai.
Noah dan Allie.
Allie Hamilton, seorang remaja perempuan, yang berasal dari keluarga kaya, yang datang ke Seabrook untuk menghabiskan liburan musim panasnya dengan keluarganya. Disuatu malam, ia keluar bersama teman-temannya ke sebuah tempat semacam pasar malam, dan saat ia tertawa, ternyata ada sepasang mata yang menangkap tawa manisnya, ialah mata milik Noah Calhoun. Betapa ia dibuat jatuh cinta hanya dalam semalam.
Noah Calhoun, pria desa yang bekerja di sebuah pabrik kayu, sederhana, berlatarbelakang biasa saja, tapi dia cerdas dan puitis.
Beberapa kali ia mencoba untuk mengajak Allie keluar dan berkencan dengannya, dan beberapa kali pun di tolak. Tapi perkara cinta, semua hal bisa saja dilakukan dan bermodalkan nekat, terkadang semesta mendengarkan. Ia datang dengan banyak sekali keajaiban, termasuk malam itu Allie bersedia untuk pulang bersama Noah sehabis menonton.
Mereka menikmati semua hal malam itu, berdansa dijalanan dengan lagu yang dibuat dengan suara dari mulut mereka, tiduran di jalanan dan melihat traffic light bergantian.
Nicholas Sparks, penulis novel dari film ini dan beberapa film terbaik lainnya yang dua bulan lalu saya nonton kembali, sebut saja massage in the bottle. Entah bagaimana dia menuliskan semuanya tapi semuanya selalu mengesankan. Tanpa terkecuali. Terkadang saya akan lupa waktu dan mengunci diri di dalam kamar dan membawa banyak sekali makanan hanya untuk menonton filmnya, dan akan mengulangnya berkali-kali.
Film The Notebook adalah sebuah film yang membawa Alzhaimer sebagai main issuesnya, dan entah bagaimana hampir semua film atau novel yang saya nonton dan baca selalu akan meninggalkan bekas yang mendalam. Dan selalu akan berakhir termenung dan membayangkan saya yang ada di dalam cerita itu.
The Notebook dikisahkan oleh Noah tua kepada istrinya Allie, yang menderita Alzhaimer sebagai usahanya untuk mengembalikan Allienya, walaupun hanya dalam waktu lima menit. Semua kisah mereka, dari awal mereka bertemu dan banyak sekali mereka melewatkan hari hari dalam penantian. Memakai settingan tahun 40an. Film ini benar-benar menarik perhatian. Hollywood selalu tau bagaimana caranya memikat hati.
Kisah cinta Allie dan Noah tentu saja terhalang oleh keluarga Allie. Betapapun mereka saling mencintai, mereka harus berakhir, dengan terpaksa. Liburan Allie di Seabrook telah usai. Dan mereka tidak pernah bertemu lagi setelah pertengkaran mereka di depan rumah Allie. Tapi Allie tetap hidup di dalam dunia Noah, begitu juga sebaliknya. Di tahun pertama mereka berpisah, Noah terus mengirimkan surat kapada Allie, hampir setiap hari, bukan hampir tapi benar-benar setiap hari. Dan di hari terakhir, di hari ke 365 Noah menulis surat kapada Allie, dia menuliskan surat perpisahan. Semua suratnya tidak pernah dibaca oleh Allie, semuanya disimpan oleh mamanya. Seandainya tidak pernah disimpan oleh mamanya, ia mungkin tidak pernah akan kepincut oleh kecharmingan Lon Hammonds. Surat itu baru diberikan oleh mamanya saat Allie memilih untuk kembali ke Seabrook, beberapa hari sebelum pernikahannya. Ia melihat Noah di koran bersama rumah dibelakangnya yang pernah menjadi impiannya, dan Noah berjanji untuk membuatkan rumah kepada Allie dengan cat warna putih, jendela yang besar dan satu ruangan untuk Allie melukis yang menghadap ke sungai di samping rumah itu.
Saat ia kembali kepada Noah, ia menemukan banyak sekali yang sudah berubah dari Noah tapi hatinya tetap sama, milik Allie.
Noah pernah masuk militer, saat Amerika sedang kacau-kacaunya. Fin, teman baiknya, tewas di medan perang. Keberuntungan untuk Noah karena ia tidak tewas di medan perang, Noah kembali ke Seabrook. Mendapati ayahnya yang duduk di depan rumah, menunggunya. Kabar lainnya yang didapatkan Noah adalah rumahnya sudah dijual oleh ayahnya, untuk membeli rumah impian Noah. Sebuah rumah tua yang dulu menjadi tempat sangat sangat penting untuk dikenang olehnya dan Allie. Silahkan berpikir sendiri, apa maksud kalimat saya. Terkadang begitulah orang tua, demi kebahagiaan anaknya, ia akan melakukan apa saja, termasuk menjual satu-satunya harta yang mereka miliki. Tapi sejujurnya, harta yang paling berharga untuk mereka adalah anaknya, dan kebahagiaan anaknya adalah tujuan terbesar dalam hidup orang tua. Dan kemudian, rumah itu pun dibeli dan dibuat lebih bagus lagi, belum juga selesai, dan bahkan belum sempat dinikmati, ayah Noah meninggal. Membuatnya menjadi lebih uring-uringan, minum minuman keras hampir setiap hari dan saat rumah itu selesai, ia menjualnya tapi kemudian setiap pembeli yang datang kepadanya, ia menolak untuk menjualnya dengan sangat banyak alasan.
Suatu hari yang baik, Noah pergi ke Charleston, hendak mengurus izin pembangunan rumahnya dan kemudian ia melihat Allie bermesraan dengan Lon. Keputusasaannya datang dan entah sampai kapan ia akan terus berlarut dengan perasaan ini.
Sesuatu lewat di kepalanya, dan ia menyadari sesuatu hal, semacam sebuah keyakinan, saat ia membangun rumah itu sama seperti yang Allie mau, itu mungkin adalah satu dari sekian cara membuat Allie kembali kepadanya.
Dan semesta selalu bekerja kepada ketulusan cinta yang terus disemai dengan kasih sayang. Penantian akan selalu berbuah hasil. Allie kembali ke Seabrook, disebuah pagi yang membangunkan Noah. Semacam melihat keajaiban, Noah terpaku dan diam. Melihat dari kejauhan.
Dan terjadi selama beberapa hari.
Mungkin ini klimax atau mungkin ini bagian terbaik dari film ini.
Saat disuatu pagi, Noah dan Allie berada di sungai diatas sebuah perahu, diantara angsa-angsa. Benar-benar penuh dengan Angsa.
Ada satu bagian dimana Allie bertanya kepada Noah
"What are they doing here?"
"I don't know, they supposed migrate to Guatemala"
"They didn't stay here?"
"No, they'll go back where they come from"
Mungkin ini bagian sarkas. Entah maksudnya Allie akan kembali kepada orangtuanya atau kembali kepada Noah.
Dan Hujan pun turun. Mungkin hujan selalu punya cerita romantis tersendiri atau memang hujan selalu romantis, karena di film ini disinilah bagian romantisnya. Saat hujan dan kemudian mereka kembali meruntuhkan semuanya, kembali berlari dan memeluk. Dan menurut kabarnya, cipokan mereka di adegan ini adalah 10 cipokan terbaik. Baiklah, terkadang aneh. Dan hujan selalu punya cerita romantis.
Kalau ditanya di bagian mana dialog yang begitu menyentuh menurut saya, semua dialog mereka adalah menyentuh tapi ada satu bagian yang begitu menyentuh saya. Saat dimana Noah dan Allie bertengkar untuk kedua kalinya, sesaat setelah Allie menemukan Noah kembali. Saat hari-hari mereka begitu indah dilewati dan Allie harus pergi, Allie yang pagi itu dijemput oleh mamanya dirumah Noah, untuk mengabari kalau Lon sedang dalam perjalanan ke Seabrook. Dan di pagi itu juga, mamanya Allie membeberkan sesuatu hal yang menjadi rahasianya, sesuatu yang ia simpan dimasa mudanya. Sekembalinya mereka, Allie kembali dilema dan tidak tau harus menentukan mana yang benar-benar ia inginkan. Haruskah ia menikah dengan Lon yang menjadi pilihan orangtuanya atau ia memilih untuk mengikuti kata hatinya. Saat Allie hendak pergi dan berdiri di samping mobilnya, Noah pun berkata kelapa Allie
"Would you stop thinking about what everyone wants? stop thinking about what I wants, what he wants, what your parents wants. What do you want? What do you want?"Pertanyaan Noah, "What do you want?" diulang beberapa kali, dengan berbagai nada. Pelajaran tersendiri juga, bahwa terkadang dalam hidup ini kita terlalu banyak menyenangkan banyak orang, sekeliling kita dan kita melupakan sesuatu hal, bahwa diri kita juga butuh bahagia. Kita mengikuti semua hal yang mereka inginkan dan mengesampingkan apa yang menjadi ingin kita. Dan selama ini kita telah banyak hidup dalam kebohongan. Begitulah kira-kira yang bisa saya tangkap dari maksud Noah.
Lalu bagian dimana, Allie membaca salah satu surat dari Noah di perjalanannya kembali ke hotel untuk bertemu dengan Lon;
"My dearest Allie,
I couldn't sleep last night because I know that it's over between us.
I'm not bitter anymore, because I know that what we had was real. And if in some distant place in the future we see each other in our new lives, I'll smile at you, with joy, and remember how we spent the summer beneath the trees, learning from each other and growing in love.
The best love is the kind that awakens the soul and makes us reach for more, that plants and fire in our hearts and brings peace to our minds, and that's what you've given me. That's what I hope to give you forever. I love you. I'll be seeing you."
Noah
Betapa besarnya hati yang dimiliki Noah. Mungkin ini hanya sebuah film dan sangat jarang terjadi di kehidupan nyata. Tapi ini manis bukan?
Ada satu bagian dimana, Allie bisa mengingat semuanya kembali walaupun hanya dalam waktu lima menit. Ada part dimana Noah kembali ke kamarnya dan melihat foto-foto kenangan mereka dan membuka notebook dan di halaman depannya tertulis. "Read this for me, and I'll come back for you - Allie"
Dan ini bagian akhirnya. Yang menurut saya sangat manis dan epic. Saat dimana mereka berdua pergi untuk selamanya dan dengan damai, dengan tangan saling terjalin. Sempat saya membayangkan bagaimana rasanya seseorang yang kita cintai, ia meli-akan semua hal tentang kita, rasanya kita adalah orang tasing baginya, dan itu sakit. Dan Allie tua, yang mempunyai sedikit waktu ketika Alzhaimer alpa untuk datang kepadanya, memberikannya kesempatan dengan Noahnya kembali. Sama-sama menemukan kembali. Mereka berbaring berdampingan, hingga pagi dan mata mereka tidak pernah terbuka lagi.
The Notebook, Nicholas Sparks. Well done.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar