Senin, 06 Oktober 2014

terima kasih karena sudah memilihku

ku sebut sebuah perasaan yang menyusup di celah tembok-tembok hati yang aku bangun selama ini, dengan begitu kokoh, berdiri tegap berkata tidak, cukup sampai disini, dan maaf. namun ada pengecualian pada sebuah rasa yang sering mereka sebut, sayang. rasa sayang itu masuk sampai ke sebuah istana yang aku rancang dengan begitu indahnya, sampai berani mengetuk pintu dan masuk dengan begitu saja.
berawal dari mengagumi, merindukan, membayangkan lalu berteman dan akhirnya dunia itu berubah seketika.

kamu adalah rindu. rindu yang selalu membuatku ingin cepat bertemu dan membayar semuanya, dengan satu senyuman dan beberapa kata yang selalu membuatku merasa berarti terima kasih untuk selama ini masih betah menemani, aku sayang kamu.

kamu adalah keindahan. ibaratnya itu kamu adalah sebuah masterpiece. kamu bagiku adalah indah. dalam versi lengkapmu, dengan semua kekurangan dan kelebihanmu aku mencoba menerima dan mengisi semuanya itu agar sempurna.

kamu adalah tempat pulangku.
kata orang wajah adalah cerminan hati, setiap apa yang kamu rasa bisa terlihat dari wajahnya. tapi aku mencoba untuk menyimpannya sendiri sampai suatu saat akan aku tumpahkan kedalam gelas. kamu adalah gelas itu. tempat aku mencurhakan semuanya. kamu adalah gelas kosong, dan pada akhrinya aku yang mengisi gelas itu sampai tumpah, menumpahkan semua perasaanku. lalu tumpah keluar, meluber. dan terima kasih karena kamu menjadi seseorang yang sangat sabar ketika aku menumpahkan semuanya. terima kasih karena telah memilihku untuk mengisi gelas kosong itu. kamu dan aku bersama-sama akan melewati jalan panjang penuh lika-liku, sesekali harus beristirahat karena lelah. kamu terguncang karena langkah kaki yang mendaki dan menurun. tetapi kamu tetap bertahan dan tidak pecah. dan terkadang aku harus mengingat akan suatu hal "aku harus menjagamu agar tidak pecah. bahwa kamu sangat rapuh, aku harus memperlakukanmu dengan benar. bahwa kamu adalah kaca, jadi aku harus berhati-hati. tapi di balik semua itu kamu adalah pelindung yang kokoh, bahwa kamu bukan yang pertama tapi kamu yang melindungi aku " dan aku belajar bahwa sebuah perjalanan yang penuh lika-liku pasti ada jalan pulangnya, dan kamu adalah jalan pulang itu. aku bukan hanya tergila-gila padamu, aku mendoakanmu setiap hari. semoga di ujung cerita ini akan ada suatu senyuman bahagia karena kita, walaupun sekarang banyak jalan yang bercabang.

dulu sebelum kamu, aku begini " suatu malam aku mulai bosan dengan hatiku. aku ingin sepasang hati yang baru, yang berjalan berdampingan tidak tergesa-gesa yang satu menunggu ketika yang lain lelah dan perlu istirahat. kemudian aku beranjak ke kamar mandi, mencongkel hatiku dan membuangnya ke wastafel, melihatnya larut dalam air yang masuk ke dalam lobang-lobang kecil sambil berbisik semoga besok hatiku tumbuh " dan saat benar-benar hati itu tumbuh sempurna aku menemukanmu di perhentianku.

maka inginku ceritakan tentang kamu ke dalam buku-buku sejarahku, ingin ku tulis setiap langkah sederhanamu yang diam-diam menghangatkan seisi dadaku, inginku gambarkan dengan hati-hati setiap lekuk senyum manis dengan urat tegas di sebelah pelupuk matamu yang indah itu. hingga setiap kata akan berubah menjadi diam dalam senyum; senyum dalam tatap; tatap dalam mata; mata dalam hati; hati dalam hati. hati kit berdua.

cinta bukan berarti mencintai seseorang yang sempurna tapi bagaimana mencintai seseorang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.
cinta membutuhkan kesabaran untuk membuktikan kesungguhannya pada waktu yang berputar. bersahabat dengannya agar tau jelas, kapan waktu yang tepat cinta sejati hanya satu dan cinta itu takkan pernah mati walaupun mengelilingi putaran bumi sekalipun.
mencintaimu seperti bernafas, jadi bagaimana mungkin aku berhenti kalau bukan Sang Pemilik yang menyuruh berhenti ?
terima kasih untuk memilihku. memilihku untuk menemani hari-harimu, menemanimu melukis hidup, menumpahkan banyak cat minyak kedalam kanvas.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar