Selasa, 07 Juli 2020

Repetisi Selasa Malam

Ada lima hal mengapa aku masih mencintaimu.
Aku memotretnya di Jogja,
lalu mengirimkannya kepada seseorang.

Untuk alasan ini saya memutuskan untuk masih mencintaimu,

Waktu, cukup adil rasanya menempatkan waktu sebagai alasan terpenting sampai saat ini aku masih mencintaimu, untuk segala luang yang kita buang demi sesuatu alasan, alasan yang kini telah sudah, namun waktu tak pernah cukup untuk sudah.

Senja, begitu banyak yang beda untuk merasa sama, tapi senja tentu saja sama pada benak kita, tak peduli seberapa sering kita melalui senja, senja tetap menggenggam kekaguman kita.
Setiap saat senja tiba, aku merasa tak ada yang pernah sudah antara kita.

Malam, banyak warna tentu pernah mengunjungi, tapi hitam selalu punya tempat tersendiri dalam dua pasang mata kita, hitam memang milik malam, seberapapun kita terbangun di pagi buta hanya malam kelak yang menentramkan resah, sialnya malam begitu pandai memanjangkan diri, malam tak pernah berkesudahan mengisahkan kita sekali lagi. Dan kita terlalu banyak menggantungkan rindu di ujung malam, ketika pelukanmu selalu ku bayangkan sebagai pengantar tidurku.

Mimpi, hal yang tak pernah dapat diterima sekaligus ditolak tentu saja mimpi, selalu saja ada celah dalam rapat pulas untuk mimpi hadir, dalam mimpi yang sekali dua merebutku kita tak ingin sudah, saat terbangun kehilangan menjadi doa yang tak pernah ku Aminkan.

Kenangan, biarlah kenangan menjadi penutup alasan ini, tak perlu lagi ku jelaskan, sebab di dalam kenangan kata tak ada bedanya dengan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar