Kalau kamu tanya, sedalam apa aku mencintaimu, jawabanya lebih dalam dari luka yang pernah kamu berikan.
Aku menjadi orang yang paling sayang kepadamu. Orang yang selalu memuja apa saja yang kamu lakukan.
Tidak pernah ingin menyerah sebelumnya. Tidak ada hal lain yang ingin kuperjuangkan selain kamu.
Begitulah dalamnya cintaku kepadamu. Perasaanku yang kau bawa terlalu jauh.
Hal yang bahkan tidak pernah aku berikan kepada orang-oran sebelum kamu.
Hingga, aku memberikan diriku terluka dan terluka lagi.
Waktu itu aku sama sekali tidak peduli, apakah kamu tidak peduli kepadaku, yang aku tahu hanyalah aku cinta kamu, titik.
Semua yang aku perjuangkan adalah untuk memiliki hatimu. Dan itu selalu yang aku lakukan.
Namun, kenyataan terkadang tidak berbanding lurus dengan harapan. Semesta terkadang melewatkan banyak sekali mimpi mimpi hambar versinya.
Kamu bersikeras melepaskan aku. Sementara aku berjuang sekuatku untuk mempertahankanmu.
Kita menjadi dua orang yang berbeda. Aku terus menyatukan perbedaan itu, kamu terus memperbanyak perhedaan itu.
Kamu mencari cara agar aku tidak ada lagi. Sementara aku mencari-cari cara agar tetap bisa mencintaimu dengan segalanya. Lama hal itu berlangsung, aku terus saja membiarkan diriku terpasung dalam hal-hal pilu, dengan mendoktrin diriku bahwa jatuh cinta kepadamu tidak pernah salah.
Aku menata hati untukmu pulang, dan memilih seolah tidak tau kalau aku telah mencintai seseorang yang sudah memilih berlalu dari jauh jauh hari.
Sempat aku berpikir untuk menutup hati kepada yang lain. Menutup diri akan cinta yang lain yang datang menghampiri. Aku memilih buta dan tuli kepada cinta dan hati yang lain.
Karena bagiku, mencintaimu saja sudah cukup meskipun tidak dibalas cinta adalah kebahagiaan untukku.
Sebelum aku menyadari, aku sudah benar-benar di buat gila.
Aku mencintaimu yang tidak mencintaiku. Bukan hanya itu, namun mungkin cinta yang ku tunggu pulangnya itu sudah memilih mengistirahatkan lelahnya di peraduan yang lain.
Dia yang aku cinta mungkin saja sudah mencintai yang lain. Seseorang yang tentu sangat ia sayangi.
Sementara, aku tetap berdiri di sini. Menantimu, terus berharap kamu kembali, dengan peluang tipis sekali, tapi itu yang aku lakukan disetiap pagiku dan setiap malamku.
Setelah lelah panjang, juga patah hati yang juga tak kunjung hilang. Ada hal yang akhirnya aku renungkan. Aku berbicara kepada diriku sendiri;
"Hidup akan terus berlanjut. Lika kamu tidak mau membangun hubungan baru dengan orang baru. Hanya karena kamu berharap kepada dia. Sementara dia sudah memilih cinta yang lain. Kamu akan semakin jauh tertinggal. Sementara dia akan semakin jauh di depan. Semakin bahagia. Maka, bukalah hati dan segeralah jatuh cinta lagi.
Barangkali, memang saatnya membuka hati kepada orang baru. Saat seseorang yang dicintai sepenuh hati memilih berlalu. Bukan demi untel menjadi pelariam. Namun, demi hidup yang lebih bahagia. Demi melerai kesedihan dan juga luka-luka."
Teruntuk kamu, Perempuan Kecilku. Little Tiffany :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar