Jumat, 15 April 2016

Aku tau apa yang aku perjuangkan dan aku tau Tuhanku takan lepas tangan

Aku wanita yang mencintai seorang lelaki layaknya yang lain. Mencintai tanpa alasan dengan apa adanya, dengan ketulusan aku mencintai dan dengan sepenuh hati aku karena aku tau cinta ini tak bersyarat. Tak perlu syarat untuk mencintaimu.

Aku memilih bertahan disaat hati begitu remuk karenamu. Aku memilih jatuh cinta berulang kali dengan cara yang berbeda untuk orang yang sama. Aku memilih berbesar hati memaafkanmu, karena cintaku lebih besar daripada marahku.

Aku manusia dan aku melakukan salah, sama sepertimu. Sama seperti yang lainnya.
Fatal? Iya.
Menyesal? Tentu.

Aku tau perjuanganku untukmu Tuhan hitung dan Tuhan akan gantikan pada waktunya. Aku tau di dalam hati kecilmu masih ada aku, aku tau itu.

Sekarang mungkin kita perlu berdamai dengan kenyataan, bahwa kita perlu memberi waktu untuk kembali menyayangi hati kita masing-masing. Kita perlu waktu untuk diri kita sendiri.

Aku percaya kamu akan kembali sesuai dengan waktu Tuhan. Karena waktuNya bukan waktu aku atau kamu.
Aku mengamini semua candaan bodoh kita dalam hati tentang masa depan yang indah, karena aku nyaman dan aku mengamini jika kamu adalah akhirku.

Kamu terlalu berarti.
Aku bukan menginginkanmu tapi aku membutuhkanmu. Membutuhkanmu menemaniku menikmati setiap senja di balkon rumah sambil ngeteh dan bercerita tenang hari.
Aku tau untuk sebuah ketulusan cinta ada harga yang harus di bayar.
Aku tau untuk sebuah kebahagiaan itu tidak akan lepas dari masalah.

Pergilah. Tenangkan hatimu, aku pun begitu.
Kembalilah jika Tuhan menyuruhmu kembali, karena kamu tau dimana aku berada dan kamu akan temukan aku berdiri disini tidak berjalan mundur, aku berdiri disini dengan cinta yang utuh untukmu.

Aku mendoakanmu selalu.
Aku mencintaimu selalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar