Sabtu, 16 April 2016

Sampai kapan aku menunggu? Sampai Tuhan bilang berhenti, Aku terlalu mengasihimu anakKu

Hallo rindu.
Aku masih disini menggenggam hati yang sama untuk orang yang sama.
Aku masih disini dengan rasa yang sama kepada orang yang sama.
Aku masih disini dengan sejuta harapan dan tetap dibarengi dengan doa.

Aku percaya bahwa semua yang ada di bawah langit ini terjadi tidak kebetulan, semua ada yang mengaturnya. Iya, Tuhan yang mengaturnya.
Ia mengizinkan masalah datang kepadaku karena Ia tau aku bisa melewati semuanya.
Ia mengizinkan semua ini terjadi karena Ia tau aku kuat lebih dari yang orang lain tau.

Aku wanita yang perasa.
Aku wanita yang memiliki hati.
Dan hatiku perlu dihargai.

Aku menggoreskan luka dan aku harus bertanggung jawab untuk itu.

Mereka berkata kepadaku begini "ada aku dan mereka yang lain yang jauh mengasihimu, yang jauh mencintaimu tapi kenapa kamu harus menangisi dia dan terus mengharapkan dia?"
Karena cinta ini buta.
Karena cinta ini selalu gila.
Karena cinta aku berani berkata aku memilih bersabar sampai Tuhan bilang cukup sudah sabarmu.

Aku masih bertahan pada sesuatu yang tidak pasti karena aku tau di lubuk hatimu paling dalam ada cinta yang masih terpendam. Masih ada aku di hatimu.
Ini karena kita egois. Karena kita tidak mau jujur dengan hati kita masing-masing.
Kamu terlalu gengsi dan aku terlalu berharap.
Sampai kapan kamu membiarkan aku dengan cinta yang tak pasti ini?
Sampai kapan?

Aku orang yang sangat mencintaimu.
Aku orang yang selalu ada untukmu.
Pundakku selalu bisa menjadi tempatmu bersandar dan menangis.

Tuhan, aku mencintai dia.
Tuhan, jika dia adalah takdirku maka aku akan dipertemukan kembali dengannya dengan cara Tuhan yang sangat indah.
Tuhan, aku membutuhkan dia bukan aku menginginkan dia.

Kuatkan aku jika memang benar cintanya adalah milikku.

Untukmu yang aku kecewakan, aku mencintaimu.
Aku meminta maaf setulus hatiku.

Cobalah kita masing-masing jujur dari hati. Karena aku dan kamu sama-sama egois.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar