Selasa, 05 Mei 2015

Haruskah Aku Menyebutnya "2015 Ini Adalah Skenario Cinta dari Tuhan"?


Membelah malam dalam sunyi, tak ada suara lain hanyalah kendaran yang lalu lalang di jalan tol. Aku bermain dalam imaji, membayangkan tentang hari esok yang akan kujemput dengan indahnya.

Haruskah aku berhenti di satu titik dimana aku harus memutuskan sebuah keputusan yang akan merubah hidupku kelak atau kubiarkan saja mengalir dan aku menikmati betapa sejuknya air ini. Semurni air ini, aku rasakan bahwa ini tulus, tulus tanpa ada pamrih.
Ah, mungkin aku terlalu cepat tergoda dengan semua hal ini, karena ini terlalu indah. Sampai aku menulis ini pun aku masih  tetap tersenyum dan sepertinya playlist laguku pas "just the way you are"
I'd never ask you to change
If perfect's what you're searching for
Then just stay the same
So don't even bother asking if you look okay
You know I'll say

When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile 

The whole world stops and stares for a while
'Cause, girl, you're amazing
Just the way you are 


Just the way you are. Just the way you are. Just the way you are. Yeah, Just the way you are.

Rasanya baru kemarin kamu mengatakan cinta padaku, ternyata sudah hampir dua tahun kita sama-sama berbagi suka dan duka.
Rasanya baru kemarin kita bertemu, bercanda dan tertawa, ternyata sekarang kita sama seperti yang lain, jatuh cinta untuk kesekian kalinya pada orang yang sama. Ya, aku jatuh cinta untuk kesekian kalinya untuk orang yang sama. Memang benar kadang logika itu tidak bisa mengartikan cinta, bagai minyak dan air itulah cinta dan logika, tak pernah bisa menyatu.
Kenapa harus dengan dia, kenapa bukan yang kemarin atau kenapa tak sabar menunggu saja pasti akan dikasih sama Tuhan yang lebih. Entahlah, terlalu susah untuk menjawab itu semua.

Semakin larut, sebentar lagi aku akan menjemput mentari. 
Aku selipkan sepotong surat untuk Tuhan buat malam ini, aku ingin berdoa lagi malam ini. Ya, untuk kedua kalinya. Ah, aku terlalu banyak berdoa! tapi bukankah katanya semakin banyak kita berdoa kepada Tuhan maka semakin cepat Tuhan mengabulkan doa kita. Hahahaha tawaku kecil membaca kalimat yang barusan ku tulis. Tidak, bukan seperti itu hal seperti itu mungkin akan diucapkan oleh anak sekolah minggu jenjang anak kecil yang masih sangat polos, kalau di zamanku dulu hahaha.

Perancangan terbaik yang sudah kita dan aku titipkan pada Tuhan.
Tentang secarik kertas dengan sejuta kata dan tulisan tertera.
Tahun, Hari, Tanggal dan waktu dimana semuanya tentang pencapaian kita, aku dan kamu yang akan Tuhan “Amin”kan pada waktunya.
Apa lagi yang kurang setelah semua naskah dan narasi sudah kita bacakan?

Iyaa,  kita lupa, sebaik-baiknya perancangan indah yang kita lakukan tetap Tuhan yang mengabulkannya.
Tentang hidup, maut, rezeki dan semua yang begitu indah terlukiskan.
Sebaik sematang apapun cerita dan naskahnya.
Aku memohon Tuhan meng-aminkan-nya.
Iya, sekarang yang bisa kita lakukakan di waktu yang tak secepat membalikkan telapak tangan ini adalah berjuang, berdoa dan berusaha.
Berjuang berusaha tentang sebuah kehidupan kecil di masa yang akan datang.
Yang aku mohon ia akan selalu bahagia.

Jaga, jaga hatiku yang sudah kau ambil jauh.
Percaya rasa dan semua yang sudah kau terima dengan ikhlasmu yang ku tau itu cinta.

Berdoa, jangan takut. Kamu, iyaa kamu, masih ada di urutan ketiga setelah dua malaikatku, rezeki dan tentang kamu sayangku.

Berusaha, apapun yang sedang sama-sama kau dan aku lakukan.
Jika kebaikan dalam hati yang kita tanamkan, aku yakin Tuhan akan memberi jalan.

Berserah, apapun itu, aku mohon tetap kamu.
Jika bukan kamu, tetap digantikan oleh kamu.
Berserah pada Tuhan jika semua sudah kita perjuangkan.
Tuhan itu adil, segala yang ada di bumi ini adalah ciptaan Tangannya, Ia tau sampai ke kedalaman hati.
Dia tau apapun yang sudah kita rancangkan.

Kamu dan sebuah mimpi kecil yang terakhir kita rencanakan.
Iya karena sebelumnya aku dan kamu pun pernah merancang keindahan.
Dengan orang lain yang tak disetujui Tuhan.
Dan sekarang aku yakin, Tuhan menemukan aku dan kamu.
Untuk membuat rancangan terakhir yang segera kita wujudkan.
Dan aku ingin Tuhan meng-amin-kannya.

Amin Tuhan.

2 komentar:

  1. So sweetnyaa. Longlast kakak. Salam kenal. Kak minta follback dong:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah terima kasih ya Nurul. selamat membaca ya semoga kamu suka sama tulisan-tulisan aku. btw, udah aku addd kok hehehe

      Hapus