Aku mungkin tidak bisa bercerita tentang kenangan tapi tulisanku mungkin bisa.
Rabu, 30 Juli 2014
Kertas Usang di Buku Agenda
Sesuatu ku temukan di sela-sela buku agenda tua milik papa. lusuh kertasnya, dan agak buram tulisannya karena mungkin sudah terlalu lama di simpan. Tanggalnya di kertas itu 8 maret 2012, 2 tahun yang lalu. tepatnya sehari setelah ulang tahunku.
Samar-samar terbersit dalam ingatan, tentang apa yang terjadi sampai papa menulis ini.
Isi kertasnya begini :
Putriku yang tercinta,
Beberapa waktu ini aku iseng membaca beberapa artikel yang aku temukan lewat hasil searching di Google. Mataku terhenti ketika membaca sebuah artikel berjudul ' cara membuat pria selalu tertarik pada anda ' dan hal itu terus menerus mengganggu pikiranku, karena aku begitu mengkhawatirkanmu kelak.
Sebut saja aku ayah yang over protectif, tetapi hal itu membuatku marah. Membuatku tak terima kenapa harus kamu yang berusaha payah untuk membuat orang yang mencintaimu selalu tertarik padamu ?
Sayangku, ku beritahukan kepada dirimu, bahwa bukanlah tugasmu untuk membuat kekasihmu selalu tertarik dan mengagumimu.
Tugasmu semata-mata adalah melihat keadalam jiwamu, yang terkadang dipenuhi dengan ego, kekosongan diri, serta penolakan yang bisa membuat dirimu jadi tidak berarti. Dan kau harus bisa melawan hal-hal negatif tersebut untuk tetap menjadi dirimu lagi.
Jika kau bisa menghargai diri sendiri, dan menemukan sisi menarik di dalam dirimu, maka kau akan menjadi bunga yang selalu dikelilingi kumbang. Yang membuat pria tertarik dan bertekuk lutut, serta ingin menghabiskan hidupnya denganmu.
Sayangku, aku juga ingin kau tahu, bahwa pria yang pantas mendampingi dirimu adalah pria yang selalu bisa menemukan ketertarikannya padamu, tanpa kau harus repot-repot menunjukkan hal itu padanya.
Aku bahkan tidak peduli, apakah saat di meja makan nanti ia akan meletakkan sikunya di meja makan. Yang terpenting ia haruslah menjadi pria yang selalu tak bosan memandangi wajahmu, menemukan sudut-sudut senyumanmu.
Aku juga tidak peduli, apakah ternyata ia bukanlah pria yang pandai bermain remi atau tennis denganku. karena bagiku yang terpenting, ia bisa menemani anak-anaknya bermain dan memberikan waktu terbaik untuk keluarganya.
Aku juga tidak peduli, kalau ternyata ia tidak memiliki penghasilan yang besar, karena bagiku ia harus menjadi pria yang bisa mengikuti suara hatinya untuk selalu kembali padamu, sesibuk apapun dirinya. Dan ingat, kamu punya satu tugas nak, ada di samping dirinya dan mencoba memeluk dia dan mendengar dia saat dia terpuruk, bantu dia bangkit untuk sukses.
Aku juga tak peduli apakah ia pria yang kuat atau tidak. karena yang terpenting adalah, ia punya kekuatan untuk selalu membangun cintanya di hatimu.
Aku juga tak peduli, partai mana yang ia pilih. karena yang terpenting, seperti ia keluarga dan dirimu sebagai tempat berlindung baginya.
Aku juga tak peduli pada warna kulitnya, karena yang terpenting ia adalah pria yang bisa melukiskan kesabaran, pengorbanan, serta kelembutan di dalam hubungan kalian.
Aku juga tak peduli ia terlahir dan di besarkan dari keluarga bagaimana, karena yang terpenting ia tahu bagaimana cara menghargai setiap momen di hidupnya bersamanya, hanya bersamamu.
Sayangku,
apabila kelak kau bertemu dengan pria seperti itu, dan ternyata ia tak punya ketertarikan yang sama denganku. Yang kau perlu tahu adalah sebenarnya kami punya satu hal yang terpenting yang sama di hidup kami, yakni DIRIMU
Dan yang tak boleh kau lupakan adalah satu-satunya hal yang perlu kau lakukan untuk membuatnya selalu tertarik padamu adalah selalu menjadi dirimu sendiri
Dengan penuh cinta, pria yang selalu menjadi pengagum abadimu, ayahmu
Kau tau?
Betapa beruntungnya aku menjadi wanita di dunia ini. Punya seorang ayah yang sungguh luar biasa. Walau kadang harus kesal dengan semua sifatnya yang over protectifnya, tapi sungguh itu hanya bermaksud agar aku menjadi perempuan yang tau bagaimana menilai hidup, memahami bahwa hidup ini keras dan hanya mampu di lewati oleh orang-orang yang kuat, yang mengerti apa itu hidup.
Walau kadang harus ada air mata di sela-sela amarah yang tersimpan dalam hati, aku tau satu hal dia begitu mencintaiku, sampai dia tak mau aku jatuh di tangan yang salah.
Aku paham maksudnya, dia mencintai aku sepenuh hati, ia menjagaku bagaikan seorang putri sehingga dia mau yang kelak mendapatkanku adalah dia yang bisa melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan pada ku.
Simplenya, ayah itu orang yang pertama kali akan marah jika kita menjadi cengeng dan pertama kali kecewa saat kita melanggar aturannya tetapi menjadi orang pertama yang meneteskan air mata saat kita mencapai kebahagiaan kita dan menjadi orang pertama yang memeluk kita saat masalah yang kita alami itu terlalu berat untuk di pikul sendirian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar