Selamat pagi matahari pertama di bulan juni.
Apa kabar dunia? berikan senyuman terbaikmu pagi ini.
Hallo,
Pagi ke 150 tanpa hadirmu lagi disetiap bangunku. aku merindukanmu.
Apa kabar kamu?
Adakah seberkas rindu untukku?
Adakah di antara bintang-bintang yang bertaburan ini kau hadir di sana memandangku dari jauh?
Aku merindukanmu.
Duniaku begitu indah, sangat indah. Tapi tak seindah dulu waktu kau ada disini, menemaniku.
Aku bertumbuh, bertumbuh menjadi wanita yang seperti kau harapkan, walau tak bisa sepertimu tapi aku berusaha untuk menjadi apa yang kamu mau.
Ingat semua janji kita hahahaha
Kini aku menjalani semuanya sendiri. menangis mengingatmu dan kembali menangis karena menyadari kenyataan bahwa kamu tak ada lagi disini.
Menangis untuk setiap rindu yang hadir tapi tak bisa memelukmu, menangis karena harus mengetahui di kamar itu kosong hanya pakaianmu yang bisa ku pandang.
Sampai tulisan ini di buat aku masih menangis, maaf masih cengeng tapi rasa sayangku kepadamu sungguh terlalu besar sampai logika ku susah untuk mencerna apa rencana Tuhan di balik semua ini.
Semua orang berkata kepadaku "yang kuat ya, kita ada sama-sama kok sama kamu", tapi tak sama sepertimu. Boleh aku meminta sesuatu untuk kado natalku nanti? aku hanya bisa menghabiskan setiap malam di desember yang indah denganmu, memelukmu, melakukan semua hal denganmu, bangun turun kebawah mendapatkanmu di meja makan, mendengar tawamu, menemanimu di setiap harimu, semuanya tentangmu aku merindukan itu.
Semua orang merasa kehilangan, tapi aku lebih kehilangan. Karena kamu adalah sosok malaikat yang entahlah hatimu itu terbuat dari apa, begitu tulus, begitu putih. aku mau punya hati seperti iti, tapi susah. aku emosian, aku kadang mendendam, aku kadang egois.
Kamu adalah Santa Claus, kamu tak datang hanya pada hari natal tapi setiap hari hidupmu kamu berbagi. aku mau seperti itu, tapi butuh waktu.
Aku belum sukses hehehe
Kamu adalah sahabat terbaik, semua temanmu berkata seperti itu. aku mau seperti itu, tapi susah bagiku untuk percaya kepada orang karena aku sudah terlalu banyak dikecewakan, salahkah aku?
Kamu adalah istri yang bijaksana, menghormati suamimu, dan selalu membuat dia tetap menjadi sederhana, kamu selalu berada di belakangnya saat dia tak sanggup berdiri, kamu di sampingnya untuk menemaninya agar tak berjalan sendirian, kamu wanita pemilik pelukan terhangat yang menenangkan. Aku mau menjadi seperti itu kelak, kepada suamiku dan anak-anakku nanti.
Kamu adalah ibu, ibu yang kuat, ibu yang easy going, ibu yang terlalu amat gaul, ibu yang pengertian, ibu yang penyayang, ibu yang selalu menjadikan kami berani, kamu adalah ibu yang begitu sangat amat susah di gambarkan dengan kata-kata, butuh banyak kertas untukku menggambarkan semua hal tentangmu.
Aku bangga memanggilmu dengan sebutan ibu. Aku selalu tersenyum saat aku mendapat pesan singkat atau telfon darimu yang mengatakan ibu negara mau datang, sabar ya anak buah. Kamu adalah ibu negara. Ibu negara di negara kecil kita, yang kau hiasi dengan banyak bunga indah penuh warna dan harum. Yang kau taburi setiap hari dengan banyak ilmu hidup. yang kau kokohkan dengan doa. aku bangga untuk hal itu.
Tunggu aku disana. akan ku habiskan tugasku disini, dengan baik dan selalu bermakna. Aku akan pulang dan memelukmu lagi seperti hari kemarin.
Ik hou von je, muder :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar