hari itu telah tiba. hari dimana aku tak pernah bermimpi untuk pernah terjadi, akhirnya terjadi juga. bukannya aku menyerah, bukannya aku kalah kepada kenyataan tapi aku menghargai cinta ini. ini bukan inginku, ku yakin ini juga bukan inginmu. memilikmu adalah yang terindah, nyaman dan selalu ada tawa disetiap hari, begitu yang kurasakan. tapi akhirnya aku memilih untuk menyerah. aku pikir selama ini aku sudah benar, aku pikir semua yang aku lakukan adalah yang paling benar, ternyata itu salah. aku masih ingin memperjuangkanmu, tapi aku kembali menghargai perasaanmu, menghargai hatimu makanya aku pergi.
aku terpaksa berhenti mencintaimu, ku rasa tugasku itu telah diganti dengan yang baru. ku harap kalian bahagia, walau nanti aku susah untuk melupakan. aku susah untuk merelakan hati untuk mengakui kenyataan bahwa kamu bukan lagi untukku. ah sudahlah.
kamu tau rasanya jadi aku, yang perlahan mencoba untuk mengubur kenangan. iya mengubur bukan menghapusnya, karena betapa egosinya aku jika aku melupakan semua yang telah kita lewati.
lalu hatiku bertanya, untuk apa aku mempertahankanmu saat ujungnya seperti ini ? kadang hati dan otak susah untuk diajak bekerja sama. saat hati berkata seperti itu, kadang otak bekerja keras untuk berpikir membuang perasaan demi menghargai yang namanya seuatu kepercayaan. yap, entahlah apa yang membuatmu begitu, aku juga bingung. tapi aku terus membiarkan diriku mengikuti permainanmu, dan pada akhirnya seperti begini.
aku tak masalah perhatianku tak di anggap, hadirku tak di hargai. tapi kumohon jangan pernah membenciku dan pergi meninggalkanku. terlalu egois memang, entah sampai kapan aku begini.
jika saja aku bisa membaca pikiranmu dan membaca otakmu, mungkin aku akan mengerti apa maumu. jika saja kamu terbuka di awal dan tak pernah membiarkanku untuk terus masa bodoh dengan semua ini. jika saja kamu mau mengatakan apa yang kamu rasakan, apa yang kamu simpan mungkin aku tak selalu memikir yang tidak-tidak. salahnya mengungkapkan apa yang kamu rasa apa ? salahkah ?
jika aku terlalu cerdas untuk memahami semua apa yang kamu mau, aku takan menyerah. aku akan tetap mempertahankanmu.
mungkin aku bodoh, mungkin sekarang kamu membenci aku. aku terima, tak masalah bagiku. aku dapat melindungimu dari jauh.
bukankah jatuh cinta itu selalu merasakan indahnya di awal saja, lalu saat yang indah dan manis itu menjadi hambar beberapa dari mereka untuk menyerah. termasuk aku ? mungkin iya. tapi aku menyerah karena kamu yang tak pernah mau mempertahanku. kapan smsku saat kita bertengkar kamu merespon dengan ingin mempertahanku ? semua yang aku katakan kamu mengiyakan, lalu apa salahnya ?
aku menyesal ? iya.
bukankah semua orang di dunia ini pernah ajtuh cinta, merasakn indah dan manisnya berbagi ? aku juga merasakan itu. aku juga manusia biasa. aku manusia biasa yang berhak untuk mendapatkan simpul senyum di setiap pesan singkat konyolmu muncul di layar ponselku. aku berhak untuk merasakan indahnya tawa yang keluar dari mulutmu, yang selalu membuatku merindukannya. aku mencintaimu, sungguh. mengetahui ku tak menjadi milikmu lagi adalah hal yang paling sulit untuk dimengerti, mungkin sulitnya seperti mata kuliah anatomi, mungkin bedanya anatomi adalah menghafal nama-nama aneh yang membuat pusing, tapi ini belajar untuk merelakan dan menyimpan kenangan hanya untukku sendiri. aku berusaha mempertahankmu semampuku, tapi pada akhirnya ' menyerah ' adalah yang ku pilih, untuk tetap menjadi bagian darimu walau tak sespecial dulu lagi, tapi setidaknya aku masih bisa sama-sama denganmu, walau hanya berteman.
mungkin ini salahku, aku minta maaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar