voor mama ge di surga.
2 januari 2014 - 2 april 2014. 3 bulan sudah mama pergi. dari kemarin aku merindukan mama, sungguh air mata ini tak bisa di bendung, terus mengalir tak pernah henti. aku menangis bukan karena belum bisa menerima tapi karena hati ini masih merindukanmu, merindukan hadirmu untuk mengisi kekosongan hari yang terlewati. bahkan sampai di doa malamku pun aku masih meneteskan air mata.
ma, ingat pertengkaran terakhir kita ? sedih ? iya. mama juga kan ? aku tahu mama pasti menangis, menangis diam-diam. karena kita berdua suka menangis diam-diam.
aku ingat foto aku yang lagi menangis di rumah samping waktu masih di Kusu-Kusu. aku lupa kenapa aku menangis, tapi baju yang ku kenakan seperti aku baru pulang dari suatu acara. mama, kadang aku merindukan masa-masa itu, masa dimana aku masih kecil dan aku menghabiskan semua waktu denganmu, hanya denganmu.
mama itu selalu jadi ' tukang dokumentasi ' terbaik, buat aku, papa dan aldi. foto-foto aku dari di kandungan sampai sekarang masih tersusun rapi di album, bahkan foto aku dari pertama masuk TK sampai aku mahasiswa ada. aku ingat kamera kecilnya yang selalu ada di tas mama, kamera yang masih jadul dengan film. kamera itu selalu di bawa kemana saja mama pergi, selalu ada foto-foto sederhana yang punya arti yang di hasilkan.
mama selalu ada di waktu ' pertamaku '
kata orang mama itu ga jago masak. siapa bilang ? hahaha mama memang jarang kelihatan di dapur, mungkin karena tugasnya. tapi aku berani jamin, saat mama masuk dapur makanan yang keluar itu rasanya mengalahkan makanan di hotel bintang 5 sekalipun. mungkin itu juga salah satu faktor kenapa papa jatuh cinta sama mama hahaha
mama itu orangnya rapih, debu sekecil apapun itu ga boleh ada di rumah. mama pasti ngomel kalau sampai ada, dan omelan mama itu astaga, sakit kuping bisa balik jadi sembuh.
mama itu istri yang teliti, sampai pakaian papa pun mama yang siapkan. aku pernah ke kamar mama sama papa, papa mungkin orang yang paling enak, pikirku. tapi itu kewajiban istri juga sih. sampai kaos kaki, pakaian dalam pun mama sudah siapkan, papa tinggal pakai dan berangkat ke kantor.
pakaian ke g'reja aku dan adikku pun masih di siapkan mama. hahaha
karena tuntutan pekerjaan, mama akan keluar dari pagi sampai sore, istirahat lalu keluar lagi. saat mama berlama-lama di rumah itu rasanya indah banget.
aku sampai sebesar ini masih tidur sama papa dan mama hahaha jadi tempat tidur itu kita berempat hahaha ga ngerti lagi papa dan mama tidurnya ga gerak apa gimana, saat kedua anaknya udah masuk ke kamar dan mau tidur hahaha
aku tidurnya dekat mama, biasa mama nepok-nepokin pantat aku biar aku cepat tidur atau ga rambut ku di usap-usap sama mama.
aku suka mencium bau mama, aku suka mencubit pipimu sampai mama marah hahaha. aku suka hangat badannya mama, aku suka berada dalam pelukan mama lebih lama hahaha kadang aku di ejek sama om aku, katanya udah besar tapi masih aja manja sama mama dan papa, karena kalau setiap kita kumpul keluarga sehabis makan aku pasti ke papa atau mama dan duduk di pangkuan lalu bersandar pada dada papa atau mama.
( terakhir mama ke jakarta, aku masih melakukan semua itu. hahaha. aku merindukanmu mama, merindukan hangat badanmu, baumu. )
aku ingat waktu pertama kali aku beli beha, itu juga sama mama. risihnya itu membuat aku nangis, dan selalu ada mama disitu. mungkin itu masa perubahan kali ya ? hahaha dan saat aku berubah menjadi remaja mama ada di sana.
waktu dengan mama itu selalu special. aku bahkan sering menghabiskan waktu di rumah di bandingkan harus di luar. bukan karena aku anak perempuan, tapi karena rumah selalu membuatku nyaman, di rumah aku bisa melakukan semua hal yang ga bisa aku lakukan di luar rumah. ngangkang sesuka aku, loncat-loncat dari sofa ke sofa, habis mandi pakai handuk langsung ke meja makan ngambil ikan lalu naik ke kamar baru ganti pakaian hahaha konyol.
mama selalu menjadi penyemangat aku. aku ingat pernah aku bawa pulang kertas ulangan matematika, dan nilainya agak kurang memuaskan, aku pulang dengan muka yang tidak bersahabat. bahkan untuk senyum pun aku memaksakannya. sampai di rumah aku langsung ke kamar dan tidur siang, aku mendengar mama membuka pintu kamar aku, seperti biasa mencium pipiku lalu mengusap rambutku. kertas ulanganku aku letakan di meja belajar, aku lupa untuk menyimpannya, mama melihat dan mama tersenyum dan menghampiriku yang sudah memeluk bantal, mama duduk di samping ranjang. entengnya mama ngomong " semua orang di dunia ini selalu belajar dari kesalahan. emang kakak pikir semua orang yang sukses di dunia ini langsung sukses begitu aja ? ga. mereka pasti pernah gagal, dari kegagalan mereka belajar untuk tidak mengulanginya lagi. mama tau kaka ga mau ngecewain mama sama papa, tapi jujur itu penting. " oh mama betapa bahagianya diriku punya mama yang hebat kayak mama.
di doa pagimu selalu ada namaku. itu yang buat aku aman, dan optimis menjalani hari. dan sampai sekarang aku baik-baik saja walau kita jauh.
jumat, sabtu dan minggu adalah hari yang paling ga enak, padahal weekend. semua orang menunggunya. lalu apa salahnya ? salahnya adalah mama kadang ga punya waktu untuk itu. sebagai seorang penulis khotbah yang baik. mama selalu tenggelam dalam pikirannya, sibuk dengan pena dan kertas, membolak-balikkan alkitab dan banyak buku, dengan kacamata dan dahi yang mengkerut. kadang aku iri ma, dengan kesibukanmu. tapi aku tau, mama sungguh mencintai pekerjaan mama.
ya. aku sekarang di kota metropolitan, jakarta. tuntutan masa depan membuatku harus ada disini. aku ingat saat kita berdua ribut soal keputusan aku untuk kuliah disini padahal mama mau aku tetap disana. kata mama " buat apa kamu kesana, toh disini juga ada kedokteran. lulus juga sama-sama jadi dokter kan ? apa bedanya ? " aku diam dan menangis di tempat tidur. aku menutup wajahku dengan bantal. mama dan papa, tetap pada prinsip mereka dan aku dengan prinsip aku. bukan aku mau sok kuat, sok bisa tanpa mama dan papa tapi aku mau belajar mandiri, gimana rasanya hidup tanpa semua fasilitas di rumah yang hanya ngomong udah ada, gimana rasanya kamu mencari dan mendapatkan bukan memerintah. aku sampai sekarang masih menyesali hari itu. tapi mama perlahan mengizinkan, tapi aku tau di balik itu mama menaruh kekhawatiran yang besar. karena mama mempertimbangkan usiaku yang masih muda kala itu, dan aku memilih untuk jauh dari rumah.
aku kadang selalu tertawa sendiri saat menerima pesan darimu, dan disitu mama merindukan aku dengan semua kekonyolan, keributannya aku. hahaha. aku juga merindukanmu mama.
jerih seorang penulis khotbah dengan gaji kecilmu itu tak pernah aku lupa. aku selalu ingat kata-katamu ' kita ini hanya hidup dari doa, jadi jangan pernah merasa tidak puas. puas saja dengan apa yang ada sekarang, nanti ada waktunya untuk mendapatkan semua yang tidak kaka punya sekarang '. aku kuat karena doamu. aku dewasa dalam ajaranmu. aku tumbuh dalam dekapanmu. memikirkanmu selalu membuatku menangis, ma.
aku ga tau gimana rasanya aku merindukanmu sekarang bisa aku gambarkan hahaha waktu aku terpisah jarak antara Ambon dan Jakarta aja udah ga kebayang setiap saat aku sms mama, telfon mama. tapi sekarang aku belajar, semua itu tak bisa aku lakukan lagi. jarak kita benar-benar terpisah, mama di dunia mama, dan aku masih disini menunggu giliranku.
aku mau jadi cewek seperti mama. wanita tangguh yang selalu menghadirkan senyum walau masalah itu penuh di otak.
aku ingat mama waktu itu pernah ke kantor dengan tekanan darah 190/100. mama itu penderita hypertensi.
aku sampe marah ke mama, kenapa coba masih maksaiin ke kantor, emang kalo ada apa-apa mereka mau tanggung jawab ? tapi mama ngejawab aku santai saat naik mobil ' pekerjaan itu kalo di jalani dengan hati, sukacita pasti sakit pun bisa di lupakan. Tuhan ngejaga mama kok sayang '
mama oh mama. betapa mama itu orang yang sungguh menggugah hati dan selalu membuat aku tersenyum sendiri saat mengingat semua hal tentang mama.
mama itu ga pernah ngasih selamat ulang tahun pas jam 00.00 tapi pas njam 06.00, pas waktu aku lahir. hahaha ga tau kenapa, tapi mama selalu bilang ' mama ngelahirin kamu bukan pas jam segitu ' hahaha
kangen loh ma.
ingat banget aku, waktu aku nge-tatto padahal itu temporary, mama bilang ' badanmu itu bukan canvas, kak. kasihan badanmu. kalau mau gaul ga gini caranya, hanya orang bodoh dan yang ga ngehargain karya Tuhan. coba bayangin gimana saat kamu punya karya ga di hargai sama orang ? sakit kan ? Tuhan juga kak '
aku punya banyak mimpi sama mama hahaha tapi ga bisa aku wujudkan sama mama, tapi akan ku wujudkan sama papa. aku yakin mama senyum disana.
ma, kita bisa tetap jauh tapi saling sayang kan ?
" jang marah kaka, karena sampe kapanpun mama tetap jadi beta pung mama. seng ada yang bisa ganti, dan kaka seng mau ganti. kaka sayang mama "
polo ciom mama ge cantik ({}):*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar