Senin, 11 Mei 2015

#2 Sampai aku menebak rasa yang abstrak ini?

 
Tak banyak harapku, hanya ingin kau sejenak diam dan berpikir, lalu engkau mengerti tentang perasaanku. Tak perlu lama, hanya berikan 10 menit di setiap harimu untuk berpikir bahwa ada aku disini, aku masih berperasaan bukan hanya dirimu.
Tak perlu berpikir yang berat, cukup engkau mengerti bahwa setiap manusia terlahir punya perasaan.
Aku tak meminta yang rumit kan? tak membuatmu lelah atau marah. Karena yang ku inginkan hanyalah engkau untuk mengerti agar aku bisa berhenti menebak rasa yang kau gambar abstrak.
Terlalu abstrak semua ini. Dan sekali lagi, aku terlalu pandai untuk bermain topeng. Aku berhasil membuat keadaan seolah aku baik-baik saja, dan tak pernah terjadi apa-apa tapi sejujurnya di balik semua ini aku menyimpan satu harap agar bisa dimengerti bukan hanya untuk terus mengerti.
Atau mungkin aku salah, mereka semua tau bahwa sebenarnya kebahagiaan yang aku hadirkan hanyalah palsu, sekedar menutup kenyataan pahit bahwa sebenarnya aku selalu bersedih karena terus di pojokkan. Oh Tuhan, aku salah melangkahkah atau aku lagi-lagi salah untuk memilih? Hm, aku wanita yang ingin sekali di perlakukan layaknya ratu. Impianku seperti itu, bukan seperti ini yang harus aku jalani. Semua di luar expectasiku. Bahkan jauh dari kata bahagia hidupku yang sekarang.
Aku lelah bermain dengan topeng, aku ingin seperti yang lain tertawa dengan lepasnya. Tak ada beban yang mereka simpan untuk diri mereka sendiri. Hanya bahagia, bahagia dan bahagia. Atau mereka lebih ahli bermain topeng daripada aku, mungkin iya.
Aku ingin merasakan dalam hidupku, kembali merasakan yang namanya dihargai. Memang benar cinta itu givenya dibanyakan, bukan take and give. Aku memaknainya sebagai "oh berarti banyak memberi lebih baik agar jika waktu kita telah selesai dengan dia berarti tak ada sesuatu yang tertinggal lagi, karena selama ini aku hanya memberi dan aku tak pernah meminta".
Hm.. Sempat terlintas untuk segera pergi dari hati ini karena terlalu pengap. Aku membutuhkan tempat yang lain untuk bernafas, tapi lagi-lagi sebuah suara jauh di hati ini berkata "cuma sampai segini yang bisa kamu lakukan untuk dia?". Jika aku harus menggunakan logika, iya aku capek. Teramat sangat capek. Aku menyerah dan hanya bisa terduduk lesu. Semuanya rasanya sia-sia, seolah-olah hanya aku yang bekerja. Kita itu sepasang, punya dua pasang tangan dan dua pasang kaki tapi rasanya hanya ada kaki kecilku yang menggendongmu. Kamu tertidur dengan pulas, angin bahagia yang palsu itu membuatmu terbawa dalam mimpi. Kamu terlihat manis saat tertidur, sangat manis. Aku hanya ingin melihatmu begini, jangan lagi engkau bangun teruslah tertidur. Setidaknya aku bisa membuka topeng dan aku bisa meregangkan otot-ototku.
Bahagiakah kamu?
Senang jika melihatmu terus tersenyum. Aku berharap akan ada satu masa dimana kamu akan sadar bahwa cinta tak segampang yang kamu pikirkan. Kamu perlu banyak belajar, bukan hanya di satu hati lalu kamu bangun mindset bahwa semuanya sama saja. Kamu perlu berkunjung ke beberapa hati dan kamu akan tau bagaimana jadinya aku. Aku yang selalu mengalah untukmu, aku yang sepantasnya disanjung bukan menjadi pelampiasan semua diam tanpa alasanmu. Aku yang harusnya duduk manis dan mendapatkan kecupan selamat pagi dan pelukan hangat di malam hari bukannya aku yang selalu membuat hidupmu terasa indah. Aku bukannya pamrih hanya saja aku ingin kau mengerti bahwa kamu mencintai manusia bukan robot yang kamu coret-coret di kertas dengan pensilmu, lalu dengan sesukamu kamu bisa melakukan apa saja untuk dia.
Semoga kamu mengerti bahwa aku terlalu capek menebak rasa. Karena aku bukan pembaca pikiran, aku hanya seorang wanita yang sedang berharap akan ada keajaiban di akhir cerita

Jumat, 08 Mei 2015

#1 Tentang Senja

Terpikat dengan cerita yang menghiasi dunia,
Mengalir menghiasi sebuah cerita yang ingin ku mengerti,
Tentang sebuah cerita yang menceritakan tentang senja,
Semua berjalan apa adanya.

Ku tatap senja itu lebih dalam,
Penuh dengan keraguan berselimutkan kesedihan,
Ingin ku hapus keraguan itu dengan harapan,
Bolehkah ku ganti kesedihan itu dengan kebahagiaan?
Namun disinipun aku menyimpan keraguaan yang mendalam.

Keraguaan yang belum mengenai penuh akan senja,
Ingin ku pertegas perasaan ini,
Namun aku selalu terjatuh ketika aku hendak menangkapmu,
Tak tersirat satu perasaan pun untuk menyakitimu.

Bahkan tak tersirat satu keinginanku untuk membuatmu sedih,
Andai dirimu tau tentang perasaan ini,
Namun yang terlihat hanyalah keegoan,
Keraguaanku semakin terasa saat harus mengenggammu.

Senja itu mulai masuk ke peraduan,
Ku biarkan diriku tenggelam bersama hilangnya senja,
Menyisakan bekas yang indah namun hanya sesaat,
Habis semua ini hanyalah gelap yang dapat dinikmati.

Senja itu sakit,
Senja itu sedih,
Senja itu marah,
Senja itu kecewa,
Senja itu rindu,
Senja itu cinta,
Tapi malam yang menyimpan semuanya,
Karena aku tau satu hal bahwa aku adalah mimpi burukmu.

gambar lukisan bunga alam abstrak terbaru keren

Surat untuk kamu yang semalam dalam mimpi

Hallo kamu, apa kabar? sudah lama ternyata kita tak lagi duduk bercengkrama panjang lebar membicarakan banyak hal. Aku rindu. Pagi ini aku bangun, aku mencium wangi parfummu. Apa itu hanya karena semalam tadi kita bertemu dalam mimpi? mungkin. 
Haruskah hari ini menjadi hari burukku, karena aku memikirkan sesuatu yang tak boleh untukku pikirkkan. Rasa menyesal itu masih ada di sini, dihatiku. Tapi ku tutup rapat semuanya, aku berpura-pura dan mungkin actingku berhasil atau topeng yang kugunakan untuk menyimpan itu semua memang sangatlah bagus. Iya, saya menyesal membiarkanmu pergi dari hati ini. Sejujurnya tidak, saya tidak melakukannya sungguh-sungguh, karena kamu masih ada di sebagian kecil bagian hati yang ku sebut "tempat terindah". 
Dan lagi-lagi saya bohong, saya bohong bahwa saya tak pernah memikirkanmu, buktinya sepanjang hari ini saya memikirkanmu. Oh Tuhan, maafkan aku ini semua karena mimpi itu. Aku membayangkan tiap detail kebersamaan kita. Awal bertemu. Senyum dan tawa pertama kita. Obrolan ringan yang sebenarnya tak penting. Tidak ada keburukan yang aku ceritakan disini. 
Awal tahun kemarin saya berusaha untuk move on, tekad saya begitu. Karena memang tak bisa lagi. Karena sejujurnya saya terlalu sering memakai topeng ini dan rasa ini terlalu tersimpan lama. Aku sengaja membangun tembok diantara kita. Aku sengaja untuk tidak ada lagi hubungan denganmu. Tapi terlalu susah, karena kamu selalu ada. Sudahlah aku takan lagi berharap untuk sesuatu yang tak pernah mungkin terjadi. Kabar terakhir ini, kamu sudah dekat dengan orang lain. Baguslah, aku senang dan turut bahagia. Bukankah itu baik? iya, sekarang kamu tak lagi sendiri, setidaknya kamu sudah punya kesibukan dan ada yang menganggu pikiranmu, membuatmu khawatir dan marah hanya karena dia terlambat makan. Betapa saya merindukan mata shaydu penuh perhatian itu. Suara lembut ketika mengangkat telfon. Belaian tangan kasar tapi membuat nyaman. Pelukan hangat dan satu kecupan di dahi saat harus berpisah seusai berjalan, bukan aku yang memintanya tapi kamu sendiri yang melakukannya. 
Langit siang ini begitu biru, ku pejamkan mataku dan berkata pelan-pelan mengeja kalimat "aku kangen kamu" berharap angin akan membawanya sampai ke telingamu lalu kamu merasakan betapa rindunya aku akan dirimu. Ini rindu yang serius. Aku rindu setiap inch dari dirimu. Aku rindu melihat sinar matamu. Aku rindu suara beratmu. Aku rindu kerutan di dahimu. Aku rindu semua kebaikan yang pernah kita lalui. Aku rindu berbagi cerita denganmu. Aku rindu pada cerita sepasang anak kecil yang tersenyum dengan tulus. Kamu ingat semua itu? dan akhirnya aku senang kita berada di posisi ini. cukup begini saja. Entah sampai kapan aku akan tetap berpura-pura, semoga saja ini hanya karena aku terbawa oleh mimpi indah semalam. Iya, hanya karena itu. Lalu sejauh ini tak ada yang buruk lagi tentangmu. Kamu adalah pria yang membuatku jatuh cinta sejatuh-jatuhnya. Ini surat cinta untuk kamu. Entah kamu membacanya atau tidak. Tapi ada satu hal yang membuat saya tidak berhenti untuk menulis: karena aku sayang kamu. Sampai kapan akan terus begini? ya sudahlah  biarkan saja ia mengalir. Ini hanya perasaan sesaat, aku yakin itu. Karena kita sudah punya jalan masing-masing. Hanya saja bedanya, jalanmu penuh dengan bunga dan harum, penuh dengan musik yang indah mungkin ada sedikit berbatu tapi tak sampai menusuk ke kakimu karena itu hanya batu kerikil bukan batu karang. Hm, sebentar ada sesuatu yang ingin ku ucapkan padamu, terima kasih untuk semua kebaikanmu, terima kasih untuk selalu ada untuk saya sepanjang tahun-tahun kemarin, salam rindu :)



 


Aku tak menemukan gambar anak itu. Tapi seingatku kamu sangat sayang anak kecil dan pernah mengirim gambar ini :) Hallo Mr. White T-shirt

Selasa, 05 Mei 2015

Haruskah Aku Menyebutnya "2015 Ini Adalah Skenario Cinta dari Tuhan"?


Membelah malam dalam sunyi, tak ada suara lain hanyalah kendaran yang lalu lalang di jalan tol. Aku bermain dalam imaji, membayangkan tentang hari esok yang akan kujemput dengan indahnya.

Haruskah aku berhenti di satu titik dimana aku harus memutuskan sebuah keputusan yang akan merubah hidupku kelak atau kubiarkan saja mengalir dan aku menikmati betapa sejuknya air ini. Semurni air ini, aku rasakan bahwa ini tulus, tulus tanpa ada pamrih.
Ah, mungkin aku terlalu cepat tergoda dengan semua hal ini, karena ini terlalu indah. Sampai aku menulis ini pun aku masih  tetap tersenyum dan sepertinya playlist laguku pas "just the way you are"
I'd never ask you to change
If perfect's what you're searching for
Then just stay the same
So don't even bother asking if you look okay
You know I'll say

When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile 

The whole world stops and stares for a while
'Cause, girl, you're amazing
Just the way you are 


Just the way you are. Just the way you are. Just the way you are. Yeah, Just the way you are.

Rasanya baru kemarin kamu mengatakan cinta padaku, ternyata sudah hampir dua tahun kita sama-sama berbagi suka dan duka.
Rasanya baru kemarin kita bertemu, bercanda dan tertawa, ternyata sekarang kita sama seperti yang lain, jatuh cinta untuk kesekian kalinya pada orang yang sama. Ya, aku jatuh cinta untuk kesekian kalinya untuk orang yang sama. Memang benar kadang logika itu tidak bisa mengartikan cinta, bagai minyak dan air itulah cinta dan logika, tak pernah bisa menyatu.
Kenapa harus dengan dia, kenapa bukan yang kemarin atau kenapa tak sabar menunggu saja pasti akan dikasih sama Tuhan yang lebih. Entahlah, terlalu susah untuk menjawab itu semua.

Semakin larut, sebentar lagi aku akan menjemput mentari. 
Aku selipkan sepotong surat untuk Tuhan buat malam ini, aku ingin berdoa lagi malam ini. Ya, untuk kedua kalinya. Ah, aku terlalu banyak berdoa! tapi bukankah katanya semakin banyak kita berdoa kepada Tuhan maka semakin cepat Tuhan mengabulkan doa kita. Hahahaha tawaku kecil membaca kalimat yang barusan ku tulis. Tidak, bukan seperti itu hal seperti itu mungkin akan diucapkan oleh anak sekolah minggu jenjang anak kecil yang masih sangat polos, kalau di zamanku dulu hahaha.

Perancangan terbaik yang sudah kita dan aku titipkan pada Tuhan.
Tentang secarik kertas dengan sejuta kata dan tulisan tertera.
Tahun, Hari, Tanggal dan waktu dimana semuanya tentang pencapaian kita, aku dan kamu yang akan Tuhan “Amin”kan pada waktunya.
Apa lagi yang kurang setelah semua naskah dan narasi sudah kita bacakan?

Iyaa,  kita lupa, sebaik-baiknya perancangan indah yang kita lakukan tetap Tuhan yang mengabulkannya.
Tentang hidup, maut, rezeki dan semua yang begitu indah terlukiskan.
Sebaik sematang apapun cerita dan naskahnya.
Aku memohon Tuhan meng-aminkan-nya.
Iya, sekarang yang bisa kita lakukakan di waktu yang tak secepat membalikkan telapak tangan ini adalah berjuang, berdoa dan berusaha.
Berjuang berusaha tentang sebuah kehidupan kecil di masa yang akan datang.
Yang aku mohon ia akan selalu bahagia.

Jaga, jaga hatiku yang sudah kau ambil jauh.
Percaya rasa dan semua yang sudah kau terima dengan ikhlasmu yang ku tau itu cinta.

Berdoa, jangan takut. Kamu, iyaa kamu, masih ada di urutan ketiga setelah dua malaikatku, rezeki dan tentang kamu sayangku.

Berusaha, apapun yang sedang sama-sama kau dan aku lakukan.
Jika kebaikan dalam hati yang kita tanamkan, aku yakin Tuhan akan memberi jalan.

Berserah, apapun itu, aku mohon tetap kamu.
Jika bukan kamu, tetap digantikan oleh kamu.
Berserah pada Tuhan jika semua sudah kita perjuangkan.
Tuhan itu adil, segala yang ada di bumi ini adalah ciptaan Tangannya, Ia tau sampai ke kedalaman hati.
Dia tau apapun yang sudah kita rancangkan.

Kamu dan sebuah mimpi kecil yang terakhir kita rencanakan.
Iya karena sebelumnya aku dan kamu pun pernah merancang keindahan.
Dengan orang lain yang tak disetujui Tuhan.
Dan sekarang aku yakin, Tuhan menemukan aku dan kamu.
Untuk membuat rancangan terakhir yang segera kita wujudkan.
Dan aku ingin Tuhan meng-amin-kannya.

Amin Tuhan.