Rabu, 24 September 2014

Pecah dan hilang

Siapa bilang jatuh cinta itu salah ? Tidak! Itu indah. Suatu anugerah bagi setiap insan untuk merasakan jatuh cinta . Lalu ? Aku berterima kasih karena aku pernah merasakan itu. Suatu anugerah indah yang dijadikan sebagai masa terindah dalam kehidupan seseorang, belajar mencintai dan mencoba untuk mencintai.

Aku pernah bermimpi bahwa " kamu adalah jalan pulangnya " kamu ada gelas kosong yang terus ku isi dengan banyak sekali cerita tentang cinta tapi ku jatuhkan gelas itu. Pecah. Dan mungkin aku mencintai dan terlalu berharap yang banyak terhadap sesuatu yang salah.
Sekali lagi kesalahan ku buat, fatal.
Ku mengambil jalan untuk pergi dan tak lagi kembali. Sedikit lega, karena suatu hal yang merupakan keinginan tertunda. ( halo ma, sudah ku kabulkan sekarang. Semoga mama senang. )

Ku mulai cerita baru lagi saat fajar menyingsing. Sesuatu yang aneh pasti akan ada. Tapi tak pernah ku lupa semua kenangan.
Setidaknya aku berterima kasih karena Tuhan menganugerahkan cinta yang sempat aku miliki lalu aku biarkan semua itu hilang dan pergi. Apapun itu salahku aku tak pernah akan berhenti meminta maaf kepadamu.

Ku tinggalkan cerita yang dulu ku bangun dengan penuh harapan untuk bahagiamu. Untuk semua kebahagiaanmu.
Ku tinggalkan cinta yang pernah aku bangun dengan banyak cerita manis, yang sesaat ku hancurkan dengan bodohnya.

Terlambat sudah untuk menyesali. Aku pergi.

Kemana akan ku temukan cinta itu ? Mungkin suatu hari nanti..
Dari siapakah akan datang cinta seperti ini ? Mari kita menunggu.
Bagaimanakah cara cinta itu datang ? Biarkan itu menjadi rahasia Tuhan.

Aku dan hidupku, kamu dan hidupmu. Kita berbeda jalan . Jalan ini  tak lagi sama seperti dulu, jalan yang dulu kita tempuh bersama harus pergi karena aku. Iya aku yang salah dan tak kuat untuk bertahan. Mungkin ini jalannya, karena cinta tanpa restu itu tak pernah akan mulus, cinta tanpa orang yang menyetujui itu pasti banyak kerikil. Tapi kerikil ini sudah terlalu tajam, dan aku tak ada sendal, maka aku mengambil jalan belok agar kakiku tak terus berdarah. Maafkan aku sayang. Hatimu terlalu keras untuk aku, tembok yang kamu bangun begitu tinggi sulit bagiku untuk menerobos. Aku menyerah walau dalam hatiku aku sayang.

Lalu akan ada saatnya dimana aku begitu merindukan hari-hari kemarin, tapi tak bisa bagiku untukku mengatakannya seperti yang kemarin. Karena kamu tak lagi denganku, bukan lagi untukku. Aku biarkan rindu ini sampai kau datang menghitung rindu ini. Atau orang lain yang datang saat ku berhasil membuka pintu itu lagi.

Betapa banyak air mata yang ku teteskan sekarang takan pernah sama dengan betapa sakitnya hatimu bukan ? Maka dari itu aku pergi. Pergi untuk sementara agar aku tenang atau pergi untuk selamanya dan menjadi pengamat dari kejauhan.

Mama, hari ini ku tuntaskan tugasku. Senangkah ? Aku juga senang. Walau hatiku sedih percayalah aku adalah orang yang takan pernah membuat hatimu terlalu lama terluka. Aku biarkan hatiku yang terluka dan terima kasih untuk satu ajaran lagi bahwa cinta tak harus memiliki. Karena cinta itu datang kepada siapa saja tak tau waktunya, maka biarkan aku mengalir layaknya sungai yang mengalir dari tempat yang tinggi ke rendah, dan mengalir dengan kerasnya lalu menyampuh sampah yang ada di permukaan.

Jika suatu saat kamu akan berbahagia maka aku adalah orang yang pertama kali kau lihat ikut tersenyum bersamamu.
Aku tetap berada bersamamu, walau dari kejauhan. Aku melihatmu dan percayalah aku tersenyum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar