Jumat, 04 Oktober 2013

song for friendship

Hari masih terlalu pagi untuk setiap orang membuka mata untuk melakukan aktivitas mereka seperti biasa entah bekerja atau kesekolah. Sama halnya dengan Vero. Lahir dari keluarga sederhana harus berjuang hidup demi dirinya, adiknya, bahkan ibunya. Namun kesederhanaan itu tak lantas membuat vero menyesal; tapi dia tetap bersyukur dengan segala yang dia miliki.
 “ma, vero berangkat dulu yah ma .. oiya, rendy CEPET ….”
 “jangan teriak-teriak, sebentar lagi dia turun” kata mama
Tak beberapa lama, benar rendyy datang. Setelah berpamitan mereka berdua berangkat.
DISEKOLAH VERO ..
 “egh, Ver dipanggil dikantor TU tuh” kata temanya
 “iya makasih”
Tak menunggu waktu lama vero melangkahkan kakinya ke kantor TU
 “permisi buu, ibu memanggil saya ?” Tanya vero
 “nama kamu VERONICA AGNES WIDODO kan ?”
 “iya buu”
 “masuk, silakan duduk. Kamu sadar tidak ini sudah tanggal 10, tapi kamu belum melunasi tunggakan spp 2 bulan lalu.. bendahara sudah meminta saya untuk menanggih siswa/siswi yang belum membayar”
 “maaf buu, tapii ..”
 “tapi apa ?? alasan saja, dengan sikap kamu seperti ini kamu memberatkan tugas saya, dalam waktu 2×24 jam, kamu belum membayar juga, terpaksa saya bawa masalah ini ke kepala sekolah. Mengerti ? keluar dari ruangan saya”
Keluar dari ruangan itu membuat vero berpikir banyak tentang segala hal, apa yang harus dia lakukan untuk menyampaikan hal tersebut pada ibunya dalam lamunannya
BRUUUKK …..
 “kalau jalan hati-hati dong, ngak punya mata yah ?”bentak seorang cowok
 “kok kamu yang sewot, bukannya kamu yang lari ngak pake mata”
 “kalau gue lari, harusnya loe tau dan menghindar, dasar cewek aneh” sambil berjalan meninggalkan vero.”
 “egh Tunggu ..” panggil vero “I-pod kamu jatuh” sambil membeir, tanpa berkata lama vero pergi meninggalkan cowok itu
DIKELAS
 “ANAK-ANAK kalian kedatangan murid baru, dia pindahan dari Bandung” kata Bu Susan guru biologi
 “okey, teman-teman kenalin nama aku VANDY PUTRA PURNOMO, bisa kalian panggil vandy” singkat perkenalan vandy
 “yah sudah, kamu boleh duduk disamping vero” sambil menunjuk tempat duduk vero yang kosong
 “ketemu loe lagi ..” kata Vandy. Namun tak ditanggapi Vero “btw, makasih udah balikin I-pod gue” tapi tetap saja tidak ditanggapi oleh vero. “Heeee … Gue ngomo0ng sama Loe”
 “ADA APA VANDY ? ADA MASALAH?” Tanya bu susan karna merasa pelajarannya terganggu
 “tidak buuu. Maaf”
Setelah sekolah usai, vero bergegas pulang, tak disangka vandy mengikuti Vero sampai di halte,
 “Hee, pulang kemana ? biar gue anter ?” katA vandy dari dalam mobilnya. Namun tak ditanggapi oleh Vero. Saat itu tiba-tiba Vero melihat laki-laki yang sangad dibencinya melintas dengan sebuah mobil dengan seorang wanita didalam mobil itu. Serentak hati Vero ingin menangis itu, papanya. Bis pun tiba vero naik tanpa memperdulikan Vandy.
 “dasar cewek aneh, diajakin juga, malah dicuekin”
                Sesampainya dirumah, mama vero sedang duduk membereskan kue untuk diantar ke warung.
 “ma, tadi disekolah vero dikasih peringatan sama TU untuk bayar uang Spp 2 bulan terakhir ini, tapi kalau mama belum punya uang juga ngak apa-apa”
 “udah kok sayang, ntar mama kasih ke kamu”
 “makasih yah ma, aku ganti baju dulu”

 “tapi mereka anak kamu, Vero butuh uang untuk biaya Spp. Tolong aku …..” mama vero sedang menelfon papa vero
 “maa ……” sambil menutup telfon. “aku ngak sudi pinjam uang dari laki-laki ngak tau diri itu, ngapainm sih mama harus minta tolong sama dia. Aku benci sama dia”. Vero pun pergi meninggalkan mamanya
 “VERO …”
Vero pergi dengan amarah, menuju pantai tempat dimana dia selalu merasa tenang disana.
 “heii, ngapain disini ?” suara yang tiba-tiba muncul, itu Vandy. “sendiri aja ?”.
 Vero pun hendak berdiri dari tempat yang dia duduki hendak pergi. Namun ….
 “hee, loe tuh budek yah ? di sekolah bahkan disini ngak satupun pertanyaan dari gue loe jawab” emosi vandy, sambil menatap vero.
 “kamu tau tidak cara menghargai orang, permisi …” kata Vero. Hendak vero pergi tangan vandy meraih tangan Vero menghentikan langkahnya
 “loe ngak suka sama sikap gue, atau oiya, mungkin loe marah karna gue ngak bilang makasih yah. MAKASIH.. masih kurang ? ”
 “lepasin tangan aku.” Sambil pergi meninggalkan Vandy
 “bener.bener bikin bingung..” kata vandy melihat kepergiam Vero
SEPULANG SEKOLAH … (HARI INI VERO TIDAK MASUK)
 “Vandy ….” Sapa Reno “blum pulang loe ?”
 “blum bentar lagi,”
 “kebetulan dong, gue bisa nebeng ?” boleh yah ?” sambil membujuk reno
 “yah udah naik” DIPERJALANAN
 “kenapa yah hari ini kamu ngak masuk ? apa karna kejadian kemarin” piker Vandy dalam hati, sampai tidak memperdulikan teriakan Reno
 “VANDY wooee ….”
 “VERO. Egh sory-sory gue, apa tadi ?” Tanya Vandy kaget
 “VERO ?? Loe mikirin Vero ?? loe suka yah sama dia ? ahahaha”
 “kenapa sih loe”
 “Okey broo, sorry .. VERONIKA AGNES WIDODO, anak IA1, cewek yang pinter, jutek, tapi manis hehehehe, tapi sayang bro, buat dapetin dia tuh sulit” kata Reno
 “maksud loe ?” Tanya vandy penasaran
 “orangnya tertutup banget, ngak sembarangan percaya sama orang, just Carla, sahabatnya yg lain susah banget buat dapatin dia”
 “tambah penasaran gue”
Setelah mengantarkan reno ke rumahnya, vandy teringat pantai kemarin tempat dia dan vero bertemu, akhirnya Vandy memutuskan untuk singgah dipantai itu.. disana ternyata dia bertemu Vero
 “ketemu lagi nieh ?” sapa vandy dan duduk disamping vero, namun vero tetap tak memperdulikannya “tadi kenapa kamu ngak masuk ?”
 “aku ngak enak badan” jawab vero lirih
 “egh, aku minta maaf soal kemarin udah terlalu maksa kamu, sorry yah” kata Vandy. Hanya senyum yang dibalas vero. Vero hendak berdiri dan pergi namun
 “mau kemana kamu ?” Tanya vandy
 “aku harus kerja, aku pamit dulu” kata vero dan pergi
                Ternyata vero pergi ke gereja untuk berdoa, vandy diam-diam mengikuti Vero, saat hendak masuk kegereja, vero masuk dan dibawah mimbar dia berlutut dan berdoa
 “Bapa, anakmu ini datang dibawah kakimu, kuberlutut dihadapanmu yah Bapa. Kumemohon pertolonganmu, ku tak tau dimana harus ku melangkah lagi dan meminta bantuan hanya pada-Mu.  Demi Melunasi uang Spp, beri ku jalan keluar yah Bapa. AMIEN”.
 Setelah berdoa, vero keluar dari greja dan ditengah jalan dia teringat, bagaimana kalau dia mengamen, dia kembali kerumah untuk mengambil gitar. Dan lokasi pertamanya bernyanyi dipinggir pantai. Topi dia sediakan terbalik untuk tempat orang member uang, disitu dia mulai memainkan gitarnya dan bernyanyi
 “namamu slalu kusebutkan didalam doaku dengan penuh penyembahan, kasihmu snantiasa kukenang dalam pujianku dengan kerinduan .. kurindu duniapun merasakan kasih yang kurasakan darimu YESUS TUHAN, kurindu semua yang kau lakukan membuat dunia mengerti, kau menunjukan Allah itu Kasih”
Alunan suara yang indah dan permainan gitar yang hebat, membuat orang-orang banyak datang dan memberi uang. Vandy dari jauh terpesona melihat sosok Vero. Hari itu pun berlalu vero kembali ke rumah
 “vero, kamu dari mana ?” Tanya mama
 “vero habis nyanyi dipantai,”
 “maafin mama yah, mama ngak bisa bikin kamu bahagia lagi seperti dulu….”
 “aku bangga punya mama sama rendy, biarpun aku harus tidur dijalanan asalkan aku kita bisa sama-sama itu udah lebih dari cukup ma buat akuu”
 “mama punya kabar gembira, mama udah dapat uang buat bayar spp kamu walau hanya 500 ribu, mama tau Cuma cukup buat 1 bulan tapi ….”
 “ma, bu guru udah minta nagih uang sekolah, “ kata rendy pada mamanya
 “ma, gunain aja uang itu buat sekolah rendy, 500 ribu bisa buat lunasin 2 bulan Spp rendy,ntar lagi kan dia mau ujian SD ma, aku ngak papa kok” kata Vero, dan kemudian menuju kamar.
DISEKOLAH VERO
 “buu, saya mau bayar Spp” kata vero diruangan TU
 “vero yah ? spp kamu sudah dibayarkan kemarin,”
 “sama siapa bu, kemarin saya tidak masuk”
 “sorenya ada perwakilan kamu, datang dan membayarkan spp kamu, tanpa panjang lebar dia langsung pergi. Yah sudah masuk kekelas kamu sana, sebentar lagi bel”
 “makasih bu …”

 “hei, udah masuk nieh ?” sapa Vandy, yang baru datang
 “iya…”
 (Cuma iya doang, aduh vero bikin penasaran tau ngak) kata vandy dalam hati
 “selamat pagi anak-anak, hari ini ibu akan ambil nilai kesenian kalian dengan nyanyi terserah lagu apa aja bebas, tapi penilaian dari pemilihan lagu, suara, dan penjiwaan. 5 menit untukkalian memilih lagu”
 Semua siswa-siswi menyanyi, akhirnya tiba nama Vandy, vandy maju dan menyanyi
 “with you because of you my life has change, thank you for the loving the joy bring. Because of you I feel now same up th his because of you …’
Tepuk tangan meriah seisi kelas, suara yang sangat bagus, giliran terakhir Vero
 “dan bila, aku berdiri tegak sampai hari ini, bukan karna kuat dan hebatku, semua karena cinta, semua karena cinta, tak mampu diriku dapat berdiri tegak trima kasih cinta”
 “okey, pelajaran kita selesai hari ini, suara-suara yang indah, ingat itu semua anugrah. Selamat siang”

 “suara kamu bagus, pasti nilai kamu yang paling tinggi” kata vandy untuk vero dibangku taman
 “suara kamu juga”
 Tiba-tiba kepala Vandy sakit, namun ditahannya didepan vero.
 “udah bel, masuk” ajak vero
 “aku bentar lagi masuk”

Siang harinya, vero pergi ke pantai lagi untuk bernyayii…
 “suara yang indah” tepuk vandy dari jauh
 “makasih,ngapain kamu disini ?”
 “emang ngak boleh ?”
 “bukan gitu tapi …….”
 “aku pinjam gitarmuu,” kata vandy dan mulai memetik gitar dengan lincahnya memainkan 1 lagu. “nyanyi berdua yah ?”
 Vandy :  Tak pernah kusangka aku disini bersamamu, dalam hatiku …
 Vero :    setiap langkah ini begitu berarti, merubahku juga hidupku ..
 Vandy/Vero :    tidak mudah tuh lewati, hari sulit tanpamu …Dan kau hadir saat tangis dan tawakuu, engkau ada dan tlah menangkan hatiku, semua cinta yang telah kau beri yakinkan aku tuk bermimpi dan kemenangan ini milik kita …
 Vero :   kadang kumerasa tak akan mampu melewati, beratnya hari ..
 Vandy : tapi keyakinanmu pada diriku, membuatku, tuk berdiri lagii, ku tetap untuk melangkah gengam erat tangankuu.
Tanpa mereka sadari sudah banyak orang mengerumuni mereka dan banyak sekali uang ditopi vero. tepuk tanganpun meriah setelah lagu itu selesai ….
 “wah.waah.. masih sering juga kamu datang dipantai ini” terdengar suara seorang pria separuh baya, itu papa Vero “kenapa diam ? ngak bicara lagi sama papa ? ahahaha atau jangan-jangan malu sapa pacar kamu ? ibu kamu memang ibu yang payah, sampai-sampai kamu harus bekerja sperti ini
 “jaga yah mulut kamu, kamu bukan siapa-siapa yang berhak menilai ibu saya seperti itu, sebenarnya siapa yang payah ? kamu atau ibu ? bukannya kamu GAGAL menjadi AYAH,” teriak vero
 “jaga mulut kamu” hendak menampar vero, namun ditahan oleh Vandy
 “ada apa ini sayang ?” suara seorang perempuan menghampiri ayah Vero
 “ngak ada apa-apa sayang, yuk kita pergi” katanya dan berjalan meninggalkan Vero. Seketika itu pun vero hendak pergi namun ditahn vandy
 “kamu mau kemana ?”
 “aku mau sendiri.. lepasin ..” kata vero dan berjalan
 “saat seperti ini kamu masih mau sendiri ?” langkah vero terhenti “dasar cewek sok kuat, sok jutek, sok bisa, kamu kira dengan sendiri kamu bisa kuat buat simpan ini semua” teriak Vandy
 “kamu bukan aku, karna itu kamu ngak bisa menilai aku seperti itu”
 “kenapa ? memang aku bukan kamu, bukan orang yang sok kuat, kamu kira diri kamu hebat, maksain diri kamu sendiri buat kuat didepan mama dan adik kamu sementara dibelakang mereka kamu hancur. Sadar tidak kamu yang hancurin diri kamu pelan-pelan”
 “aku tau yang terbaik buat diri aku”
 “tapi kamu ngak tau, terbaik seperti apa ? terbaik dengan simpan semua kekecewaan, amarah tangisan kamu, jadi pisau yang ngiris hati kamu”
 “kamu ngak tau apa-apa tentang aku”
 “jelas aku ngak tau, karna kamu sendiri ngak pernah mau terbuka. Aku Cuma pengen ngurangin sakit kamu, pengen sama-sama kamu disetiap detik kamu butuh tempat. Cuma itu. Skarang terserah kamu, mau tetap seperti ini, aku harap kamu bisa menilai yang terbaik buat kamu” kata vandy dan beranjak pergi.
 (Maafin aku van, maaf) kata Vero dalam hati
                2 minggu berlaluu ….
                2 minggu ini Vandy tidak masuk sekolah, kata wali kelas vandy pulang ke Bandung karena ada urusan keluarga. Tidak seperti biasa hari-hari vero merasa sendiri.
 “kenapa ver, kangen sama Vandy ?” Tanya Carla pada temannya itu
 “ih apa-apaan sih, ngak tau. Sepi aja ngak ada dia”
 “itu kangen neng, mulai suka yah sama dia ?” Tanya Carla
 “ngak tau, binggung aja sama perasaan aku, 2 minggu dia ngak ada ……
 “jadi kangen kan,”suara vandy mendekat, vero pun gugup
 “ehm.ehm … aku permisi dulu yah” kata Carla pamit
 “kok kamu bisa disini ?” Tanya Vero
 “karna Cuma disini aku bisa ketemu sama kamu….” “ngak usah bĂȘte gitu, aku bantuin yah ?” kata vandy, sambil memainkan gitar dan bernyanyi
 Vandy : saat kita jumpa, ada rasa didalam dada, kau terseyum manja membuatku terpanah
 Vero :   akupun tak kuasa tuk menahan gelojak diri, ingin kukatakan aku menyukaimu, hanya dirimu yang aku suka
Vandy/vero : terpesona, ku pada pandangann pertama dan tak kuasa kumenahan rinduku, senyumanmu slalu menghiasi mimpiku, ingin kupeluk dan kukecup keningmu …
                Setelah hari sudah kesorean, mereka berdua pulang dalam perjalanan
 “van, aku mau minta maaf dengan kejadian kemarin, maaf kalau aku ngak cerita ke kamu” kata vero
 “skarang kamu mau cerita ngak ?” Tanya Vandy, dan vero pun mengangguk kemudian mereka duduk vero pun menceritakan, kejadian selama  ini dipendamnya
 “papa ninggalin mama sejak usia aku 5 tahun, kerjanya Cuma mabuk trus cari tante-tante uang banyak, setelah itu papa cerai sama mama, sejak usia aku 8 tahun, semenjak saat itu aku benci sama papa”
 “mereka tetap orang tua kita, seburuk apapun yang mereka udah lakuin ke kita, bukan bearti kita juga harus sama kayak mereka” jawab Vandy
 “tapi dia harusnya member contoh yang baik, bukan malah seperti ini, ini pelajaran yang baik unuk seorang anak ? hanya mengecewakan dan membuat sakit” kata vero
 “terkadang sakit itu yang membuat kita belajar banyak hal, tentang arti kekuatan, hidup hanya sekali kalau kita sudah dikecewakan oleh orang yang berarti bagi kita, saat itu lah kita buka mata kita, bahwa kita bukan mereka, kita bisa bangkit untuk diri kita sendiri”
 “aku stuju, thanks yah untuk semuanya” kata vero
 “egh, iya aku lupa. Aku punya sesuatu untuk kamu” saat hendak memberi sebuah buku kepada vero
 “ini Novel yah, kok judulnya “CEWEKku SUPER JUTEK” nyindir aku yah ? Tanya vero
 “hehehe .. emang kamu cewek aku sampai harus tersinggung gitu ?” canda vandy
 Vero salah tingkah terhadap balasan Vandy “ehmm, …..”
 “udah ngak usah dipikirin, becanda doang. Dibaca yah” kaata vandy
 “iya, btw kamu ngak suka yah sama cewek yang jutek ?, sorry yah ?
 “aku …egh pulang aja yuk udah malam nieh, ntar kamu dicariin mama kamu” kata vandy
 “ikut aku yuk..” kata Vero sambil menarik tangan vandy
                Mereka tiba digereja terdekat disitu, mereka masuk dan keduanya berlutut dibawah mimbar, dan berdoa
 “yah bapa, kudatang hari ini dihadapanmu, trima kasih untuk segala kebaikanmu hari ini hamba merasakan bagaimna rasanya terlepas dari segala sakit ini, trima kasih engkau memberi dia yang ada untukku. Trima kasih Bapa . Amien” doa Vero dalam hatinya
 “bapa, kali ini kudatang .. kusadari aku berdosa dihadapanmu, kumohon ampun terutama untuk kedua orang tua hamba, kiranya mereka mendapat tempat disisimu. Bapa kau tau dia disampingku, kusangat menyanyanginya, jagalah dia bapa, jika kelak kutak bisa disampingnya lagi. Amien” doa Vandy
 “ayo pulang” kata vero
                Malam itu mereka kembali kerumah masing-masing, tak terasa sudah setahun mereka lewati tapi msih dengan status berteman, hari ini mereka akan mendengar hasil UJIAN NASIONAL.
 “hore..hore.. kita lulus, selamat yah, selamat” banyak suara
 “haiii, selamat yah kamu lulus” kata Vero untuk Vandy
 “iya kamu juga, mau lanjut kemana ?” tnya vandy
 “aku dapet beasiswa masuk akademi Petra, skalian melatih suara aku hehehe, lalu kamu sendiri ?”
 “aku ngak tau nieh, masih bingung, smoga kita bisa ketemu lagi yah, kamu tuh sahabat yang paling baik yang pernah aku kenal, sulit banget buat dapat orang kayak kamu hehehe”
 “Cuma sahabat ? kamu ngak mau nyampein yang lain gitu ?” Tanya vero memancing agar vandy mengungkapkan perasaannya
 “aku sayang banget sama kamu, kamu udah kayak ade aku sendiri bahkan lebih dari saudara perempuanku, kamu mampu buat aku tersenyum dalam hal apapun, keceriaan kamu, tawa, tangis, semua tentang kamu indah, maka dari itu aku bangga punya sahabat seperti kamu. Boleh ngak aku peluk kamu
sambil berpelukan tanpa sadar vero meneteskan air mata “kebersamaan kita selama ini hanya sebatas sahabat” .
 “kok kamu nangis ?” Tanya vandy kaget melihat vero tiba-tiba meneteskan air matanya
 “aku..aku Cuma terharu, ternyata aku termasuk sahabat yang baik juga yah buat kamu”
 “ntar sore aku tunggu kamu dipantai ya, jam 5, jangan telat. aku pergi dulu ya”
                Hancur perasaan Vero, saat dia sadari kebersamaan mereka selama ini hanya sebats persahabatan. sore itu vero datang lebih awal sambil membawa gitarnya. dia mencari tempat ditebing dekat pantai agar pemandangan sunset dapat terlihat jelas dari situ. sambil mulai memetik gitarnya untuk mengiringi suasana hatinya yang hancur.
 aku tak mengerti apa yang kurasa, rindu yang tak pernah begitu hebatnya, aku mencintaimu lebih dari yang kau tau, meski kau takkan pernah tau.. aku persembahkan hidupku untukmu, telah kurelakan hatiku padamu, namun kau masih bisu diam seribu bahasa dan hati kecilku bicara baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan kau buat remuk sluruh hatiku ….                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   
 “suara yang hebat, udah lama yah”  seru vandy dari jauh
 “lumayan kok, kamu mau kuliah dimana ?”
 “aku belum tau, yah tapi kayaknya diBandung jurusan manajemen. oiya aku ngak punya barang kenangan sama kamu, kita foto-foto yuk siap yah, satu..dua.. klik, skali lagi. kita ke tempat foto yuk, biar  cuci foto-fotonya. Ayo”
                hari itu merupakan hari terkhir mereka bersama, hanya kenangan foto itu yang masih tersimpan. 5 tahun  berlalu begitu cepat setelah pesta kelulusan itu. tanpa sepatah lagi.
 “hai … masih setia aja nieh”
 “Vandy ?? ini kamu” tnya vero
 “iya ini kamu, apa kabar ?” sambil berpelukan, lama rasanya tak merasakan pelukan itu
 “baik, aku seneng bisa ketemu kamu.. oiya, aku mau nanyain sesuatu ke kamu sebernya udah dari lama pengen aku tanyaain keburu kita hilang kontak, masalah kertas dinovel yg kamu kasih ke aku”
 “kamu lupain aja, isi kertas itu.. karna itu 5 tahun yang lalu, aku rasa persahabatan kita terlalu indah jika harus diisi dengan cinta, aku sayang sama kamu, tapi aku ngak mau kehilangan kamu, cinta dapat membuat perpisahan namun persahabatan tidak dapat terpisahkan, kamu ngerti kan ?”
 “oo iya aku ngerti, kita hanya sahabat kan” kata vero dengan mata berkaca-kaca
 “aku ngak mau nyakitin kamu, kamu gadis yang kuat yang pernah aku kenal, dan .”
 “ngak  usah kamu terusin, aku tau, oiya aku pergi dulu ada kuliah” hendak pergi namun vandy menahan tangannya dan sempat member undangan pertunangannya, seketika hancur hati vero, merasa semua penantian 5 tahun yang dia lakukan sia-sia, air matanya jatuh dan dia pergi meninggalkan vandy sendiri dipantai .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar