Beri aku kesempatan
'tuk bisa merindukanmu
Jangan datang terus
Aku butuh tau seberapa kubutuhkanmu
Percayalah rindu itu baik untuk kita
Tak pernah sekalipun ada madam yang dingin
Hingga aku lupa rasanya sepi,
Tak lagi sepi bisa ku hargai
Setiap orang (termasuk saya) membutuhkan yang namanya jeda. Jeda untuk dia dan dirinya sendiri. Jeda untuk bisa melakukan semua hal yang ia mau sendiri, apapun itu.
Setelah berlama-lama dengan orang atau berbaur dengan lingkungannya ia menjadi bunglon, yang berubah sesuka hatinya dia sesuai dengan suasana lingkungannya. Maka akan ada saat dimana orang itu perlu yang namanya jeda, jeda untuk memberikan waktu untuk dia bernafas dan menjadi dirinya sendiri lagi.
Sebut saja Jeda itu memberikan penghargaan untuk diri sendiri. Memberikan penghargaan kepada diri sendiri tidaklah susah, kalau saya mungkin hanya dengan memberikan diri ini makan yang enak atau mungkin sesederhana menikmati long black di kedai kopi dan duduk di paling pojok, atau mungkin hanya dengan membeli ice cream vanilla yang icenya jatuh dan berlumuran di conenya.
Lalu mereka menyebut terkadang hidup kami terlalu wah dan tidak sederhana.
Rasanya saya hanya memberikan diri saya kesenangan-kesenangan kecil, dan menurut saya itu tidak terlalu berlebihan.
Saya bukan tidak tau rasanya susah, saya mengerti kalau mencari uang itu tidak gampang. Kamu harus bekerja siang malam selama kurang lebih tiga puluh hari, kamu meninggalkan rumah dari subuh dan kembali ke rumah lagi nanti kalau matahari sudah hampir buru-buru kembali ke peraduannya. Kamu menahan lapar saat saldo ATM hampir saja kurang dan itu kami harus pepet-pepetin untuk makan beberapa hari kedepan. Saya mengerti. Tapi bukankah hidup ini harus diberi penghargaan sedikit setelah ia bekerja terlalu capek?
Saya dan beberapa orang yang mungkin berpikiran sama, hanya mencoba menikmati hidup. Karena kalau bukan kami yang menikmati lalu untuk apa kami bekerja, menghasilkan uang, menabungnya? apakah semuanya itu akan dinikmati ole orang banyak, lalu kami tidak? Hm.
Hidup ini sudah susah, kalau tidak bisa menghargainya lalu siapa lagi yang mau membuatmu merasa dihargai?
Saya mahasiswa, saya mengerti.
Hanya saja saya tau bagaimana menyimpan uang, mengeluarkannya kalau mendesak atau memang perlu.
Mungkin diluar sana kalian berpikir kami hanya akan meminta uang saja dan jleb ATM kami akan penuh dengan uang. Kalian harusnya lebih kenal kami lagi baru kalian mengerti kami yang sebenarnya.
Entahlah, di oak saya ini isinya apa tapi saya mengerti apa yang harus saya lakukan.
Kalau kalian hidup hanya untuk mengasihani keadaan dan tidak membuat hidupmu bahagia maka seumur hidupmu kamu akan begitu.
Pertanyaan saya adalah kenapa orang akan rela pergi jauh-jauh liburan padahal bisa saja ia bekerja nanti bisa kan ia jadi orang kaya suatu saat nanti. Rasanya mereka hanya ingin memberikan diri ini sebuah apresiasi untuk banyak sekali tenaga dan waktu yang terbuang. Mereka melakukan itu beralasan.
Mungkin suatu saat orang seperti kalian akan mengerti.
Kalau hidup ini bukan hanya untuk bekerja tapi pantas untuk diberikan sedikit jeda agar lebih bisa menghargai diri sendiri.